WHO: Gelombang II Pandemi COVID-19, Justru Harus Lebih Diwaspadai
Kendati adanya penurunan jumlah manusia yang terinfeksi akan wabah pandemi virus Corona di sejumlah negara-negara, sangat terlalu cepat bagi negara-negara tersebut untuk menyimpulkan bahwa telah berhasil mengatasi pandemi virus Corona.
Padahal, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, jika melihat akan potensi 'Puncak Gelombang Kedua' dari pandemi tersrbut masih sangat dimungkinkan terjadi.
Kepala Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Mike Ryan dalam pengarahan daring menjelaskan, suatu pandemi sangat sering terjadi datang kembali dalam gelombang kedua.
Bahkan, seperti dilansir Reuters, ia menyebut tingkat infeksi virus Corona dapat naik secara lebih cepat dari biasanya, jika tidak adanya langkah cepat untuk menghentikan wabah virus Corona pada gelombang pertama tersebut.
“Ketika kita berbicara tentang gelombang kedua, secara klasik apa yang sering kita maksudkan adalah akan ada gelombang pertama penyakit itu sendiri, dan kemudian kambuh berbulan-bulan kemudian. Dan itu mungkin menjadi kenyataan bagi banyak negara dalam waktu beberapa bulan," kata Ryan, Selasa 26 Mei 2020.
Lebih lanjut ia juga mengingatkan, dengan terdapat penurunan penularan dan penyebaran virus Corona, harusnya dapat menjadi sebuah peringatan kepada negara-negara yang mengalami penurunan jumlah kasus COVID-19.
Sebab, Mike Ryan menjelaskan, kemungkinan terbesar yang akan terjadi akibat dari penurunan jumlah kasus tersebut, yakni dengan adanya lonjakan besar kasus Corona yang justru langsung memasuki puncak pandemi wabah COVID-19 pada gelombang kedua.
“Tetapi kita juga harus menyadari fakta bahwa penyakit ini dapat melonjak kapan saja. Kita tidak dapat membuat asumsi bahwa hanya karena penyakit sedang dalam perjalanan sekarang ini akan terus turun, dan kita mendapatkan beberapa bulan untuk bersiap-siap untuk gelombang kedua. Kita mungkin mendapatkan puncak kedua dalam gelombang ini," kata Mike Ryan.
Meski begitu, ia juga menyatakan, negara-negara di Eropa dan Amerika Utara harus terus memprioritaskan kesehatan masyarakat, langkah-langkah sosial, langkah-langkah pengawasan, serta langkah-langkah pengujian dan strategi yang komprehensif untuk memastikan bahwa nergara tersebut tidak akan mengalami puncak pandemi gelombang kedua.
Perlu diketahui bahwa saat ini banyak negara Eropa dan negara-negara bagian AS telah mengambil langkah-langkah dalam beberapa pekan terakhir untuk melakukan penutupan wilayah (Lockdown) guna menghambat penyebaran virus Corona, meski mengalami penurunan tajam dari sektor perekonomian.
Advertisement