Whisnu Jadi Walikota, DPRD: Komunikasi Pemkot-Pemprov-DPRD Cair
Pelantikan Whisnu Sakti Buana sebagai Walikota Surabaya definitif banjir ucapan dan harapan baik dari segala unsur. Termasuk pula dari anggota DPRD Kota Surabaya. Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya Mahfudz mengaku senang atas pelantikan Whisnu sebagai Walikota Surabaya.
Menurutnya, Whisnu merupakan politisi ulung yang sudah matang dalam kancah politik Surabaya. Sehingga Mahfudz merasa, Whisnu tak akan kesusahan ketika duduk sebagai pucuk pimpinan di Pemerintahan Kota Surabaya.
“Hari ini Mas Whisnu dilantik sebagai Walikota oleh Gubernur Jawa Timur. Saya senang sekali. Mas Whisnu bukan orang baru di politik Surabaya. Saya kenal dekat dengan beliau. Harapan besar masyarakat Surabaya ada di pundak beliau,” kata Mahfudz, Kamis 11 Februari 2021.
Meski jabatan Whisnu sebagai orang nomor satu di Surabaya hanya seumur jagung, namun menurut Mahfudz, bukan berarti ia tak bisa bekerja maksimal. "Kerja-kerja politiknya selama duduk di DPRD Kota Surabaya dan menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya dua periode akan dikebut oleh Whisnu," ujarnya.
Sebagai kawan politik Whisnu Sakti, Mahfudz mengaku siap berkolaborasi dalam mensukseskan program-program pembangunan Kota Pahlawan secara berkelanjutan yang dicanangkan Whisnu. Terlebih terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 dan membangkitkan ekonomi di tengah pagebluk.
“Mas Whisnu selalu memiliki ide-ide brilian untuk warga kota. Ibaratnya, beliau ini sudah menguasai masalah kota ini dari yang major sampai yang minor. Kami di DPRD siap berkolaborasi dengan Mas Whisnu. Jabatan hanya sebentar bukan berarti tak bisa meninggalkan kesan yang sangat baik untuk warga. Jadi saya ajak Mas Whisnu untuk berikan yang terbaik untuk Kota Surabaya,” katanya.
Terkait dengan komunikasi politik, Mahfudz menjamin Whisnu adalah orang yang tepat saat ini. Sebelum masuk ke panggung eksekutif, Whisnu adalah anggota DPRD Surabaya, ia juga pernah duduk di unsur pimpinan dewan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, sebelum naik sebagai Wawali menggantikan Bambang DH.
Terkait koordinasi antara lembaga pemerintahan di Kota Surabaya dan Provinsi Jatim, Mahfudz melihat, baru di tangan Whisnu hubungan Pemkot dan Pemprov cerah dan cair. Tak ada lagi polemik antara Walikota dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
“Komunikasi antara DPRD dan Pemkot akan semakin baik. Jadi koordinasi untuk kesejahteraan warga itu bisa smooth. Begitupula dengan Pemprov Jatim. Hubungan Mas Whisnu dengan Bu Khofifah sudah seperti saudara. Hubungan baik ini yang sebenarnya saya inginkan dari dulu. Agar program pemerintah dari hulu ke hilir itu bisa sukses. Namun kan tidak pernah terjadi, selalu saja ada gesekan satu sama lain. Mas Whisnu ini asa untuk Surabaya dan Jatim. Sekali lagi selamat untuk Mas Whisnu, tolong jaga amanah ini,” tuturnya.
Advertisement