Wedang Ronde Penghangat Tubuh, Omset Meningkat Saat Musim Hujan
Wedang ronde, kuliner tradisional yang satu ini cocok untuk dinikmati pada malam hari, dan saat cuaca dingin di musim hujan. Bisa berkeringat jika disajikan dalam keadaan panas.
Wedang Ronde Kuah Jahe
Ronde terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat-bulat dengan isian remahan kacang tanah dan gula. Biasanya semangkuk wedang ronde terdapat tiga warna ronde yang berbeda-beda. Ada merah, hijau, dan putih. Ronde kemudian disiram dengan kuah jahe yang memiliki rasa pedas manis. Untuk menambah citarasa menjadi lebih gurih biasanya ditambah dengan parutan kelapa.
Tekstur ronde cukup padat sehingga bisa menjadi asupan bagi tubuh dan cukup mengenyangkan. Sensasi kenyal dari ronde dan hangatnya kuah jahe bisa membuat penikmatnya ketagihan. Minuman ini memiliki rasa manis dari gula pasir atau gula merah, pedas dari jahe, dan gurih dari kacang tanah.
Selain memiliki karakteristik untuk menghangatkan tubuh, juga baik untuk kesehatan. Menyembuhkan sakit tenggorokan mengatasi mabuk perjalanan, meningkatkan stamina tubuh, mencegah masuk angin, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi pusing dan sakit kepala.
Juga berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko stroke, serangan jantung dan mengatasi perut kembung.
Omset Meningkat Saat Hujan
Meski Wedang Ronde diklaim berasal dari Jawa Tengah, pada perkembangannya minuman tradisional ini juga bisa ditemui di Surabaya, Jakarta, Bandung dan Bogor Jawa Barat.
Di Surabaya salah satu kedai wedang ronde yang terkenal adalah di Jalan Biliton. Kedai ini juga menjual angsle dan STMJ. Pada malam minggu pengunjungnya melimpah didominasi anak muda yang baru pulang dari malam mingguan.
Beberapa pemilik kedai wedang ronde, mengatakan omsetnya meningkat hingga 75 persen dalam dua minggu terakhir, bersamaan dengan musim hujan.
"Alhamdulillah, pengunjungnya ramai, mencari kehangatan setelah turun hujan," kata Tarno, penjual ronde depan pertokoan di Peconongan Jakarta Pusat.
Pria asal Klaten itu katanya sudah 10 tahun jual ronde dan STMJ di Jakarta. "Setiap hari menghabiskan 75 sampai 100 mangkok. Ketika memasuki musim hujan omsetnya naik hingga 75 persen. Tapi kalau hujannya dari sore hingga malam alamat jeblok," katanya.
Beberapa pengunjung kedai wedang ronda Pak Tarno, mengakui, cuaca dingin cocok jika minum wedang ronde, karena menggunakan rempah-rempah. Jahenya menghangatkan tubuh dan mencegah masuk angin," ujar Elly.
Penghangat dari Jabar
Selain wedang ronde, masyarakat juga bisa mencicipi sekoteng dan bandrek serta susu, telur, madu dan jahe (STMJ). Sekoteng dikenal sebagai minuman yang terbuat dari wedang jahe dengan isian kacang goreng, irisan roti tawar, mutiara merah, kacang hijau rebus dan susu.
Sedang bandrek merupakan minuman penghangat badan yang hampir sama dengan bajigur, bandrek terbuat dari bermacam rempah seperti kayu manis, batang serai, cengkeh, gula merah, santan, kapulaga, biji ketumbar dan masih banyak lagi. Agar rasanya semakin lezat, susu kental manis menjadi bahan tambahan untuk membuat bandrek.
STMJ adalah minuman yang bisa dengan mudah ditemukan Jawa Timur. STMJ adalah minuman yang terbuat dari campuran susu, telur, madu dan jahe. Selain menghangatkan tubuh, minuman yang satu ini dapat meningkatkan stamina. Biasanya pada malam Jumat, malam Minggu dan malam Senin, kedai STMJ dipenuhi pengunjung.
Advertisement