Wedang Ronde Minuman Legendaris yang Bisa Membuat Gobyos
Wedang ronde, salah satu minuman yang melegenda ini diyakini berkhasiat untuk kesehatan dan meningkatkan vitalitas. Minuman khas Yogyakarta tersebut kaya rempah-rempah.
Kuah wedang ronde berasal dari campuran air gula aren, rempah-rempah dan Jahe murni. itulah yang menyebabkan wedang ronde ini manis manis pedas.
"Yang bilang bisa meningkatkan vitalitas, pelanggan yang sering datang kesini. Ada lagi yang ngomong setelah minum wedang ronde keringat pasti gobyos," ujar seorang penjual wedang ronde di Jalan Manyar Kutoarjo, Pak Yanto.
Namanya sama dengan nama gerainya. "Wedang Ronde P Yanto dari Semarang".
Bahan utama ronde dari tepung ketan yang dicampur dengan air kemudian diuleni. Setelah kalis lalu dibuat bola-bola dengan isian kacang tanah sangrai yang dihaluskan di dalamnya.
Ronde memiliki tekstur dan rasa seperti mochi tetapi tidak lengket. Selain isian tersebut, wedang ronde juga berisi bahan tambahan seperti agar-agar, kolang-kaling, dan roti tawar. Kacang tanah sangrai juga ditaburkan di atasnya, sehingga menambah tekstur renyah dan rasa gurih.
Cara penyajiannya biasa diletakan satu mangkok berukuran sedang. Wedang ronde sudah menyandang predikat sebagai minuman khas Yogyakarta yang wajib dicoba
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pernah mempromosikan wedang ronde merupakan akulturasi budaya.
Buat wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, kurang lengkap rasanya tidak menyantap minuman yang satu ini.
Selain wedang ronde, Yogyakarta juga punya minuman namanya wedang uwuh. Bahannya dari aneka rempah dan tumbuhan herbal yang sudah dikeringkan cukup unik sehingga menyerupai sampah. Harus direbus dulu, air rebusannya sebelum diminum ditambah gula batu. Meskipun berkhasiat, tetapi tidak familiar wadang ronde.
Merambah Daerah Elite
Kalau hanya ingin mencicipi hangatnya wedang ronde tak perlu jauh-jauh pergi ke Yogyakarta. Marak bermunculan gerai wedang ronde di Kota Surabaya. Antara lain di komplek pertokoan Bonet Jalan Manyar Kertoarjo, kawasan elite Darmahusada Indah, dan Darmo Satelit. Pembelinya pun berjubel rela antre. Pengunjung lebih suka minum di tempat sambil nongkrong atau dinikmati dalam mobil.
Gerai wedang ronde bisanya ada minuman pendamping namanya angsle, berupa kuah santan diisi potongan roti tawar kolang kaling dan mutiara. Tetapi peminatnya tidak sebanyak wedang ronde.
"Pembeli laki-laki lebih menyukai wedang rende. Kalau perempuan sukanya angsle, rasanya manis dan gurih," ujar Yanto.
Pria asal Semarang ini sudah dua tahun buka gerai minuman penghangat tubuh. Ternyata masyarakat Surabaya menyukai wedang Ronde.
Wedang ronde dapat dinikmati pada sore maupun malam hari, terutama sedang turun hujan. Sensasi kenyal dari ronde dan hangatnya kuah jahe bisa membuat penikmatnya ketagihan.
Minuman ini memiliki kombinasi rasa manis dari gula pasir atau gula aren , pedas dari jahe, dan gurih dari kacang tanah.
Biasanya semangkuk wedang ronde terdapat tiga warna ronde yang berbeda-beda. Ada merah, hijau, dan putih, tapi rasanya tetap sama.
Tekstur ronde cukup padat sehingga bisa menjadi asupan bagi tubuh dan cukup mengenyangkan. Semangkuk wedang ronde harganya cukup terjangkau Rp 13.000.
Gerainya pun mudah di jangkau berada di depan pertokoan, sebelah gerai cakwe Manyar.
Advertisement