Website Pengadilan Agama Sleman Diretas
Website Pengadilan Agama (PA) Sleman, DIY, diretas. Bukan teror. Peretas hanya mengganti tampilan awal website dengan pesan galau.
"Aku versus Wong Tuamu (Aku versus orang tuamu)," tulis sang peretas di baris paling atas.
Sang peretas yang mengatasnamakan dirinya XGXS ini memang sepertinya sedang merasakan patah hati.
"Sanadyan tresno aku mung iso meneng. Penting koe seneng, opo wae tak lakoni. (Meskipun sayang aku hanya bisa diam. Penting kamu senang, apa saja akan aku lakukan)," tulis sang hacker di baris awal pesannya.
Bahkan saking galaunya perasaan dia, sang peretas sampai kehilangan semangat hidup.
Ia sepertinya ingin menyampaikan kalau rasa sakit hatinya lantaran sang pujaan hati lebih memilih orang lain.
Apalagi, dikatakannya, sang pujaan hati memilih pergi dengan orang yang belum tentu menyayanginya seperti rasa sayang sang peretas.
"Uwes kadung gejeron deleh ati kleru panggon. Urip ilang semangat, seng tak tresno jebul waton. (Sudah terlanjur dalam menaruh hati ternyata salah tempat. Hilang semangat hidup, yang aku sayang ternyata asal-asalan)."
"Raiso mbedakke ndi seng modus ndi seng tulus. Wes entek sak kabehe bul atiku ra diurus. (Tidak bisa membedakan mana yang modus mana yang tulus. Sudah habis semuanya ternyata hatiku tidak diurus)," tulisnya.
Sang peretas yang sepertinya nge-fans Didi Kempot itu menitipkan salam untuk kedua orangtua sang pujaan hati yang tidak jadi mertuanya.
"Aku ora getun yen due ati seng ringkih. Nanging aku iso nandur roso tanpo pamrih. (Aku tidak menyesal jika mempunyai hati yang rapuh. Tapi aku bisa menanam rasa tanpa pamrih)."
"Opo koe sadar atiku keliwat jembar. Radadi jodohmu, aku mung iso sabar. Ambyar. (Apa kamu sadar hatiku kelewat lebar. Enggak jadi jodohmu, aku cuma bisa sabar. Ambyar). Salam nggo bapak ibumu (Salam untuk ayah ibumu)," pungkasnya.
Admin IT PA Sleman, Priyo Purnomo menegaskan seluruh data di dalamnya aman. "Data-data aman. Hacker hanya mengalihkan alamat aksesnya saja," jelasnya.
Priyo menjelaskan, kasus yang terjadi sebelumnya juga hampir sama. Namun, hacker yang beraksi membobol website itu berbeda.
"Pernah, dulu satu kali, beda hacker, karena tampilan depannya berbeda, adminnya atau hackernya by nya juga beda," ucapnya.
Pihaknya menegaskan akan segera melakukan pembenahan terhadap laman tersebut. Sebab, dengan kondisi itu mengganggu masyarakat yang ingin mengakses informasi.
Website diretas sejak Minggu, 12 Januari 2020 pukul 18.00 WIB. Saat berita ini diturunkan, Senin siang, 13 Januari, situs tersebut sudah bisa diakses kembali. Hasilnya tampilan laman web sudah kembali normal dan bisa diakses seperti semula.
Advertisement