Webinar Wapres-UIN Ramai di Medsos
Kehebohan webinar nasional yang digelar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang gara-gara gambar Wapres Ma’ruf Amin “diusili” seseorang ramai di media sosial. Sebagian menyayangkan perilaku usil yang mencorat-coret gambar wapres, sebagian lagi mengaku cuek, bahkan ada yang mengatakan sudah risiko seorang pemimpin.
Suasana riuh banyak mewarnai grup-grup Whatsapp alias WA yang terkait dengan UIN Maliki, mulai grup mahasiswa hingga alumninya. Selain itu juga muncul di grup-grup di luar UIN Maliki.
“Ya, Allah ...semoga tidak ada masalah,” ujar Rohmah dalam postingannya di grup WA alumni IAIN Sunan Ampel, Malang, Jumat, 5 Juni 2020. Seperti diketahui, sebelum bernama UIN Maliki, perguruan tinggi di Jalan Gajayana, Malang itu bernama Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Malang.
Lulusan IAIN tahun 1990 itu menyambung postingannya dengan kalimat “Sungguh teganya teganya teganya......”. Ia mengomentari sebuah berita di portal online terkait webinar yang heboh itu.
Alumnus IAIN Malang lainnya, Ahmad S. menduga yang “usil” itu mahasiswa, dengan postingan, “Mahasiswa ... dunia sensasi yg terkadang sudah jernih diperkeruh dan yang keruh dijernihkan.”
Tidak kalah meriahnya di grup WA yang berisi para alumni UIN dan sejumlah dosen sekaligus alumni UIN. Seorang anggota grup WA, Abdul Aziz memposting, “Prof. Hartono..wajib tertantang iki.”
Sekadar diketahui, Prof. Dr. Suhartono, S.Si., M. Kom adalah guru besar di bidang ilmu komputer Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang. Tetapi Prof. Suhartono yang ada digrup itu tidak banyak komentar.
Padahal biasanya sebagai guru besar ilmu komputer, masalah seperti itu menjadi “makanan sehari-harinya”. Ia hanya menanggapi pendek, “Ada yang main di situ” dilanjut postingan “Biar polisi cyber saja yg turun”.
Ngopibareng.id kemudian mencoba menghubungi Prof. Suhartono untuk menanyakan ihwal webinar yang heboh itu. Jawaban yang ia berikan hanya normatif, “Mohon maaf langsung ke Pak Rektor. Satu informasi terkait tersebut.”
Sementara itu, seperti dilansir Antara, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Abd. Haris membantah gangguan yang terjadi pada tayangan video Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu disebabkan oleh kesalahan teknis dari UIN Malang selaku penyelenggara.
"Bukan kesalahan teknis dari UIN," kata Abd. Haris, Pihaknya telah meminta stafnya untuk mengklarifikasi langsung kepada perusahaan telekomunikasi Zoom.us yang menyediakan platform untuk Webinar Nasional bertajuk Ekonomi Syariah di Indonesia: Kebijakan Strategis Pemerintah menuju New Normal Life tersebut.
"Agar mengklarifikasi ke Zoom atas gangguan waktu webinar dengan Wapres, supaya mendapatkan kejelasan apakah betul ada yang sengaja mengganggu dan siapa yang melakukannya," katanya.
Di luar grup-grup yang punya “sejarah” dan “nostalgia” dengan IAIN dan UIN, juga ada yang membicarakan kehebohan webinar, Kamis, 4 Juni lalu. “Enkripsinya kurang aman di UIN MALANG..gampang dibobol,” demikian postingan DF, warga Malang.
DF yang juga guru besar di sebuah perguruan tinggi swasta di Malang itu kemudian memposting, “Pelakunya sedang buron” dilanjutkan dengan “Jejak digital nya sdh tercatching”.