WCC Bandung, Serunya Komunitas Sepeda Khusus Perempuan
Tidak ada batasan. Sepeda apapun boleh gabung. Usia berapapun boleh ikut serta. Background apapun boleh tertawa bersama. Dari komunitas manapun welcome. Syaratnya hanya dua, yaitu harus perempuan dan punya sepeda.
"Tidak sulit syarat gabung dengan kami," kata Koordinator WCC Bandung, Eet Subardi dibantu Mitya Fitrina, Senni Muliawati, Rida Nursanti, Yanti Rosniyanti, dan Rika Luganda dalam membesarkan organisasi WCC Bandung cepat berkembang.
Awalnya di tahun 2017, hanya ada 10 anggota. Tapi hari ini, sudah tercatat 190 anggota WCC Bandung. "Sekitar 70-an cyclist yang aktif mengikuti berbagai kegiatan kami," kata Eet yang awalnya aktif menyapa cyclist perempuan saat bertemu di jalan dan mengajaknya bergabung di WCC.
Agar bisa lebih akrab, Eet membagi WCC Bandung menjadi tiga grup besar. Berdasarkan jenis sepeda dibagi ada road bike, MTB, dan sepeda lipat (seli).
"Buat pengguna road bike, setiap hari Selasa gowes bareng. Start dari Nyland dan finis di Lembang sejauh 35 kilometer. Menanjak 580 meter," kata Mitya.
Rute ini juga sering digunakan oleh road biker penggila kecepatan. Juga tiap hari Selasa. Sedangkan buat pecinta off road di gunung bisa bergabung dengan WCC MTB. Rutenya aneh-aneh dan pastinya naik gunung jalur tanah.
Paling santai, pengguna sepeda lipat. Biasanya bila ada member yang ingin gowes santai menikmati indahnya kota Bandung, bersosialisasi, commuting dari satu tempat ke tempat lainnya. Lantas biasanya nongkrong di Yumaju Café dan Krimiku.
"Buat yang punya tiga jenis sepeda itu, silahkan ikut semuanya. Terpenting motto kami adalah no one left behind!" kata Eet. Mengenai jadwal gowes ini, Eet mengharuskan membernya untuk gowes bareng minimal seminggu sekali.
"Bahkan kadang ada yang seminggu dua kali gowes bareng," katanya.
Lantas, dua bulan sekali, Eet mengumpulkan seluruh member WCC Bandung untuk gowes bareng agar lebih saling mengenal dan makin akrab.
Biasanya acara kumpul-kumpul didukung oleh New Concept Cyclery, dealer Cervelo dan asesoris sepeda Rudy Project.
WCC Bandung tidak ingin disebut sebagai komunitas eksklusif. Tak jarang beberapa dari mereka melakukan gowes dengan komunitas lain, seperti RIDE-O, Goflash, Bromlin, London Taxi Bike, atau Morning Bike CC.
Pernah juga WCC Bandung mengadakan even gowes dari Tasikmalaya ke Pangandaran tahun 2018 lalu. "Even ini disupport oleh toko JC Bike, dealer Specialized sebagai tim marshal," ujar Mitya.
Hebohnya, sebelum even itu, banyak member WCC Bandung yang belum kuat. Beberapa anggota WCC Bandung yang lumayan kuat bertindak sebagai "pelatih". Mereka membuat program latihan endurance dengan jarak rata-rata 60 km dan menanjak setinggi 1.000 meter setiap minggu.
"Kami bawa gowes latihan ke Sawit PP (pergi-pulang), pintu Tangkuban Perahu, KBP Loop, atau pengalengan," ujar Rika Luganda, salah satu anggota WCC Bandung.
Jangan remehkan mereka. Meskipun perempuan, tetapi jiwa kompetitif dan rasa ingin menjadi cyclist yang kuat begitu besar. Ketika Rika mengajak ke rute menanjak berat seperti ke Ngampah atau Palintang, mereka juga sanggup menyelesaikan dengan baik.
Suzy Soey menambahkan, meskipun awalnya serasa "dijebak" oleh Rika, tapi ada kepuasan sendiri ketika bisa menyelesaikan rute itu.
"Tentu suasana juga makin seru karena ada canda tawa," ujar Suzy yang dinobatkan sebagai salah satu anggota WCC Bandung paling cantik, modis, dan keren ini.
Banyak juga anggota WCC Bandung yang aktif mengikuti even gowes di luar Bandung. Bahkan beberapa di antaranya berhasil meraih podium.
Sebut saja even Bromo KOM 2019 dan 2020, Palintang Uphill Challenge, GYNY 2019, Tour de Ambarukkmo, Prudential Granfondo 2019, Bali Triathlon Herbalife 2019, Sungai Liat Triathlon 2019, Palembang Triathlon 2019, dan Milangkala Cepot Lipat Bandung 2020.
So, buat cyclist perempuan yang tinggal di Bandung dan sekitarnya bisa join WCC Bandung. "Silahkan kirim DM ke Instagram kami @wcc.bandung atau facebook WCC Bandung. Pasti akan kami sambut dengan baik," kata Yanti Rose, Humas Eksternal dan Sosmed WCC Bandung.