Pemkot Malang Jamu Makan Siang Mahasiswa Papua
Wali Kota Malang Sutiaji menjamu makan siang bareng mahasiswa Papua di Rumah Makan Kertanegara, Malang, Selasa, 20 Agustus 2019.
Acara yang diselenggarakan pada 12.24 WIB dihadiri Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Kapolresta Malang AKBP Asfuri. Sementara mahasiswa asal Papua yang diundang sekitar 8 orang.
Suasana damai dan penuh keakraban itu merupakan upaya memudarkan isu miring tentang adanya pemulangan warga atau mahasiswa Papua di Kota Malang.
"Kita bertemu, dan saling menguatkan hati merajut kebersamaan untuk Indonesia ke depan. Mereka (Mahasiswa Papua) adalah anak-anak kita yang sekarang tengah menimba ilmu di Kota Malang," ujar Wali Kota Malang Sutiaji kepada wartawan di sela pertemuan, Selasa, 20 Agustus 2019.
Sutiaji menegaskan, pemerintah kota menjamin kenyamanan warga atau Mahasiswa Papua yang tengah menempuh studi di Kota Malang hingga selesai. Pihaknya juga mengajak seluruh elemen menjaga kondusivitas Kota Malang.
"Situasi dan hubungan yang sudah baik ini, diharapkan bisa memberikan kepastian bagi keluarga mahasiswa di Papua. Mereka tidak usah lagi khawatir akan keberadaan keluarganya di Malang. Karena tidak ada pemulangan. Dan kondisi di sini tetap normal seperti biasanya," kata Sutiaji.
Sementara Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, pertemuan bersama Mahasiswa Papua dan Pemkot Malang bertujuan mempererat tali silaturahmi. Selain itu, untuk meyakinkan bahwa aktivitas mahasiswa asal Papua di Kota Malang tetap berjalan normal.
"Kami dari kepolisian juga ingin meyakinkan bahwa adik-adik mahasiswa Papua yang berada di Kota Malang, aman dan tetap bisa berkegiatan normal. Kami juga memberikan jaminan bagi mereka, sampai menyelesaikan studinya nanti," kata Asfuri.
Sementara itu, salah seorang perwakilan mahasiswa Papua, Nina Awendu mengatakan sudah tidak ada masalah dengan Pemkot Malang. Hanya saja ia mengaku tersinggung dengan pernyataan rasisme yang beredar di media sosial.
"Kita sudah clear dengan Pemerintah Kota Malang. Tidak ada masalah, hanya saja kami tersinggung dengan pernyataan rasisme itu," katanya usai jamuan makan siang bersama jajaran Pemkot Malang.
Nina menambahkan, sudah menghubungi keluarganya di Jayapura, bahwa kondisi mereka di Kota Malang, baik-baik saja.
"Kami baik-baik saja di Kota Malang, dan bisa belajar dengan baik di sini. Kami berharap semua pihak tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak benar dan kabar bohong yang beredar," kata mahasiswi semester 5 Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik Waskita Dharma.
Advertisement