Wayang Orang Ikut Bangkrut di Tengah Pandemi Corona
Wabah COVID-19 tidak hanya menghantam sektor kesehatan dan ekonomi. Sektor lain termasuk seni budaya juga menjadi korban pandemi ini.
Hal itu dirasakan betul oleh puluhan seniman Wayang Orang Ngesti Pandowo yang tinggal di Kampung Arya Mukti Pedurungan Kota Semarang. Mereka yang biasa tampil dalam acara-acara seni, terpaksa libur dan tidak mendapatkan pemasukan.
Kondisi itu tidak membuat mereka patah arang. Beberapa diantaranya memilih berjualan kecil-kecilan di rumah, ngojek online atau berwiraswasta dan mencari pekerjaan lainnya.
"Sudah sebulan lebih nggak pentas, penghasilan ya tidak ada karena biasanya dapat uang dari pentas. Biasanya seminggu dapat Rp40.000," kata salah satu seniman Ngesti Pandowo, Sri Wahyuni.
Sri yang telah bermain wayang orang sejak tahun 1973 itu merasakan betul dampak COVID-19. Meski begitu, Ia tidak putus asa dan akan tetap menekuni dunia seni.
"Soalnya senang dengan dunia seni. Kalau dulu bisa nari, sekarang sudah tua. Paling kalau pentas, dapat peran jadi emban (pengasuh)," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Bagiyo Gareng, seniman Ngesti Pandowo lainnya. Menurutnya, saat ini hampir 70 anggota Ngesti Pandowo kesulitan karena wabah COVID-19.
"Kalau yang ada di kampung ini sekitar 23 kepala keluarga, lainnya tinggal di rusun dan ada yang ngontrak," terangnya.
Sudah sebulan lebih Ngesti Pandowo tidak tampil. Akibatnya, penghasilan anggotanya jadi tidak menentu. Ada beberapa anggota yang mencari kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau tidak ada corona ini, sebenarnya pentas itu menghidupi kami. Tapi sekarang, semua memang terdampak. Tidak hanya kami, tapi semua seniman di Jawa Tengah terdampak," tegasnya.
Meski begitu, Bagiyo tetap meminta teman-temannya bersabar dan berdoa agar pagebluk ini segera berakhir.
"Kalau dibilang stres ya stres, tapi kita harus sabar. Semoga virus ini segera berakhir," pungkasnya.
Ganjar sendiri sengaja menengok kondisi kawan-kawan seniman yang biasa manggung di Taman Budaya Raden Saleh itu saat sepedaan keliling Kota Semarang. Selain memastikan mereka dalam kondisi sehat, Ganjar juga datang untuk memberikan bantuan.
"Saya senang karena kawan-kawan seniman ini terus berupaya untuk survive . Ada yang jualan kecil-kecilan, ada yang ojek online dan sebagainya. Mereka orang-orang hebat yang terus berusaha di tengah kondisi saat ini. Mereka tidak mengeluh dan selalu berusaha di tengah kondisi ini," kata Ganjar.
Selain memberikan bantuan, Ganjar juga memberikan tantangan khusus pada para seniman wayang orang itu. Mereka diminta tetap eksis di dunia seni, meskipun tidak bisa tampil di panggung besar dengan sorak sorai penonton.
"Saya berikan tantangan, mereka tetap main wayang orang dengan cara streaming di Youtube, Instagram atau Facebook. Tidak perlu lama-lama, yang penting tetap bisa eksis. Nanti saya bantu sebarkan," tantanganya disambut kesiapan dari para seniman itu.
Nantinya, penampilan online itu lanjut Ganjar dapat dijadikan untuk penggalangan donasi. Ia berharap, semua masyarakat peduli terhadap warga yang terdampak pada COVID-19 ini, tidak hanya dunia usaha, tapi dunia seni.
"Mereka para seniman juga harus kita perhatikan. Mudah-mudahan kepedulian masyarakat semakin tinggi pada mereka yang terdampak virus ini, termasuk para seniman ini. Saya doakan semua tetap sehat. Jangan lupa jaga jarak, pakai masker dan sering cuci tangan," pungkasnya.
Advertisement