Pukau Generasi Milenial Kabupaten Kuningan dengan Suguhan Wayang Ajen
Kementerian Pariwisata mencoba menggunakan pementasan Wayang Ajen sebagai media menaklukan hati generasi milenial Kabupaten Kuningan. Berhasil? Yang jelas sangat sukses!
Kental dengan sentuhan teknologi modern plus isu-isu terbaru dalam balutan joke segar, masyarakat yang didominasi generasi milenial pun tersihir di Alun-Alun Pandapa Paramarta, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat untuk menyaksikan pementasan Wayang Ajen hingga usai.
Acara dimulai dengan penyerahan gunungan oleh Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarnoputri dan Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Esthy Reko Astuty kepada Ki Dalang Wayang Ajen, Wawan Gunawan.
“Cerita yang disampaikan memang harus menarik, apalagi generasi milenial itu kritis dan dinamis. Kami memang melibatkan semua piranti teknologi dalam show ini. Wayang Ajen harus menunjukan dirinya sebagai budaya yang memiliki derajat tinggi dalam pertunjukan,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan.
Berbicara show-nya, packaging pementasan Wayang Ajen memang terbilang spektakuler. Menggunakan big screen multimedia sebagai background pertunjukannya, nuansa cerita yang dibangun Wayang Ajen pun semakin hidup dengan clip berupa video sebagai penggambaran lokasinya. Wayang Ajen memiliki piranti dan peralatan pendukung yang lengkap. Inovasi show Wayang Ajen secara over all tetap layak diacungi jempol.
“Kami memang berusaha mengoptimalkan semua potensi. Untuk skenario, inspirasi biasanya datang dari berbagai kejadian sehari-hari yang menarik perhatian publik. Sebagai contoh, statement dari Trump (Donal Trump, Presiden Amerika Serikat) kemarin yang memantik reaksi masyarakat luas. Kondisi ini menjadi inspirasi cerita dari show Wayang Ajen, ini menjadi perhatian, dan tentunya juga Sapta Pesona untuk pariwisata Indonesia dan pariwisata Kuningan,” ujar Sang Dalang, Wawan Ajen.
Selain itu, Wayang Ajen memiliki kekuatan lain yaitu lighting dan aransemen musik pengiringnya. Kekuatan show dari lighting ditambah aransemen musik yang bagus pun semakin membuat sakral pementasan Wayang Ajen. Dan, tampaknya packaging ini yang membuat penonton tidak beranjak dari tempat duduknya.
“Bila ingin diterima oleh masyarakat, perlu penguatan diri dengan pendekatan agama, pendidikan, dan keluarga. Setiap tema yang muncul harus disampaikan secara lugas dan penuh humor melalui tokoh yang ditampilkan,” lanjut Wawan Gunawan.
Pagelaran Wayang Ajen dengan tema “Promosi Pesona Indonesia melalui Seni Pertunjukan” ini juga diramaikan dengan hadirnya artis pop Rita Tila dan duet kocak Jenong Sasagon – Ade Batak. Mesti hujan rintik, show wayang zaman now yang dimulai pukul 20.00 wib ini dijejali ratusan orang yang antusias melihat kelincahan dan kekocakan Ki Dalang Wayang Ajen memainkan wayang-wayang yang memiliki berbagai karakter unik tersebut. Dari wayang berwajah lucu hingga wayang setan berwajah seram. Semua dimainkan penuh penghayatan dan berbagai suara dan karakter berbeda-beda, ini salah satu khas Wayang Ajen.
Selain itu, alunan suara merdu Rita Tila juga menghipnotis para penonton di alun-alun Pendapa Paramarta Kuningan, tidak sedikit pengunjung yang turut bergoyang.Acara ditutup dengan penampilan kocak Jenong Sasagon dan Ade Batak. Berbagai banyolan segar yang diperankan sangat lucu duet mereka berdua, membuat para pengunjung tertawa terpingkal bergemuruh.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan pihaknya ingin membuat Kuningan terus berkibar. Destinasi-destinasi wisatanya kian dikenal. Wisatawan pun akan semakin banyak yang berkunjung.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan promosi pariwisata Kabupaten Kuningan. Termasuk suguhan wayang kekinian “Wayang Ajen” dapat mengangkat potensi destinasi yang sangat luar biasa dan memiliki keunikan di Kabupaten Kuningan,” ungkapnya.“Banyak destinasi wisata di Kabupaten Kuningan. Ini yang harus kemudian kita tata, gali dan maksimalkan dengan promosi. Salah satunya melalui seni pertunjukan yang akan meningkatkan promosi wisata Kabupaten Kuningan,” tambah Esthy.
Bupati Kuningan Acep Purnama yang diwakili Sekretaris Daerah Kuningan Yosep Setiawan mengatakan, kehadiran pagelaran Wayang Ajen selain sebagai tontonan dan hiburan, sekaligus sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Kuningan. Pariwisata sendiri, ujar Yosep telah ditetapkan sebagai salah satu sektor unggulan. Tak ayal ke depannya akan banyak lagi event-event yang dapat mengangkat pariwisata Kabupaten Kuningan.
“Kami memiliki 14 objek wisata yang sudah tertata dan puluhan lainnya yang mempunyai potensi pengembangan, delapan event budaya tahunan, empat situs sejarah dan didukung oleh sarana akomodasi 37 hotel dan penginapan,” kata Yosep Setiawan. Ia juga mengatakan, akses ke Kuningan saat ini sangat mudah setelah dibukanyanya Tol Cikapali (Jakarta-Kuningan hanya 3,5 jam). Ada juga Tol Cisumdawu dan segera dibuka Bandara Internasional Kertajati yang akan memudahkan wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kuningan.
“Diharapkan dengan suguhan acara ini, seni dan budaya khas Kabupaten Kuningan juga akan ikut terangkat,” ujar Yosep Setiawan. Kabupaten Kuningan memang memiliki banyak potensi. Mulai dari wisata sejarah seperti Gedung Pertemuan Linggarjati hingga wisata alam seperti Taman Nasional Gunung Ciremai dan deretan air terjun cantik.
Kabupaten Kuningan juga dikenal dengan kelezatan kuliner khasnya seperti tapai ketan, jeniper dan lainnya. Kuningan juga dikenal dengan barang-barang kerajinan yang sangat indah.
Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarnoputri berharap suguhan Wayang Ajen dapat menjadi pemantik pertumbuhan seni dan budaya masyarakat di Kabupaten Kuningan.“Kekuatan Wayang Ajen adalah budayanya. Ada perpaduan harmonis antara nilai tontonan dengan tatanan keharmonisan antara nilai nilai seni dengan pesan moral. Keseimbangan antara tontonan dan tuntunan dalam pertunjukan wayang ajen diolah secara profesional dan modern. Selain pelestarian kearifan lokal juga sebagai daya tarik wisata, dan Kuningan terkenal kuat budayanya,” ujar Puti.
Puti Guntur menjelaskan, semakin meningkat destinasi wisata di satu daerah, akan meningkatkan kunjungan wisatawan. Sehingga memberikan dampak langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat, khususnya Kabupaten Kuningan.Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mengungkapkan, sebagai warisan dunia, wayang juga menjadi salah satu obyek wisata seni yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan dan generasi dalam masyarakat.
“Memang ada banyak hal yang bisa dilihat dari wayang. Selain dinikmati sebagai tontonan, wayang juga memberikan banyak tuntunan sebagai penguat jatidiri bangsa. Menjadi kewajiban bagi siapa saja untuk menjaga dan melestarikannya. Karena budaya itu semakin dilestarikan akan semakin memberikan kesejahteraan bagi semua masyarakat,” tandas Arief. (*)