Wawali Whisnu : Shalat Ied Tetap Jaga Jarak dan Bermasker ya!
Pemerintah Kota Surabaya mengimbau masyarakat Surabaya tetap memperhatikan protokol kesehatan selama menjalani ibadah shalat ied dengan menjaga jarak dan bermasker.
Diketahui, Hari Raya Idhul Adha jatuh pada Kamis 30 Juli 2020 di tengah pandemi covid-19. Tanpa mengurangi kekhusyukan warga, Pemkot berharap warga patuh terhadap imbauan tersebut.
Pemerintah Kota Surabaya juga meminta seluruh masjid atau musholla yang melaksanakan shalat ied untuk tetap melakukan dan menaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Hal itu dilakukan agar bisa memutus penularan virus covid-19.
"Jadi memang harus diatur jaraknya. Ada jaraknya ya. Semua juga harus tetap pakai masker. Kalau bisa, pengurus masjid atau musholla gunakan one gate system ya," kata Whisnu, Jumat 24 Juli 2020.
One gate system yang dimaksud Whisnu adalah pintu masuk dan keluar dipisahkan. Sehingga untuk di pintu masuk, jamaah bisa diperiksa suhu tubuh dan diminta untuk mencuci tangan. Begitu pula di pintu keluar, masyarakat bisa cuci tangan sebelum pulang ke rumah masing-masing.
"Dengan begitu bisa ada seleksi. Kalau ada yang suhunya di atas 37,5 celcius ya bisa segera dilaporkan ke puskesmas dan diminta untuk pulang. Karena kalau badan tidak fit, malah akan mudah tertular," katanya.
Kemudian untuk aturan khutbah shalat ied, Whisnu meminta panitia untuk menggunakan narasi yang pendek saja. Sehingga tak lama-lama untuk membentuk kerumunan.
"Kan pasti berkumpul. Makanya kita imbau untuk ceramah tak terlalu lama ya. Agar kegiatan bisa segera selesai, jadi pertemuan warga tak lama-lama," katanya.