Jelang Idul Fitri, Wawali Surabaya Jadi Belajar Lagi
Ada beda yang dirasakan oleh Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana pada perayaan Idul Fitri yang tinggal dalam hitungan jari saja. Yang jelas membedakan tentu saja perayaan Idul Fitri kali ini dirayakan dalam suasana pandemi virus Corona. Namun, ada satu lagi yang membuat perayaan Idul Fitri tahun ini menjadi lebih berkesan lagi. Whisnu Sakti Buana mengaku harus belajar lagi.
Ya, jelang perayaan Idul Fitri tahun ini Whisnu Sakti Buana mengaku harus belajar untuk menjadi Imam salat Idul Fitri untuk keluarganya.
"Sekarang ini saya lagi belajar lebih dalam. Bagaimana menjadi imam salat Id. Kalau salat tarawih sudah biasa. Insyaallah lancar semua. Nah, ini shalat Id jemaah di rumah. Khutbahnya bagaimana? Apa ya saya harus khutbah juga," kelakar Whisnu di Balaikota Surabaya, Jumat 22 Mei 2020.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya tahun ini memang tak menyelenggarakan salat Idul Fitri di Lapangan Surya. Tentu saja, peniadaan salat Idul Fitri ini masih ada kaitannya dengan virus Corona.
Meski, tak ada salat Idul Fitri, namun untuk urusan open house yang biasa dilakukan para pejabat usai melaksanakan salat Idul Fitri, kata Whisnu masih tetap jalan. Namun dengan cara yang berbeda. Kata dia, menjadi kewajiban bagi seorang pemimpin untuk tetap menyapa warganya di saat Idul Fitri meski kondisinya seperti sekarang ini.
"Jadi, nanti insya Allah waktu hari lebaran kita akan tetap menggelar open house. Tapi via online," kata Whisnu.
Ia mengatakan open house akan dilakukan secara live Instagram. Sedangkan untuk jadwalnya, akan diumumkan di kemudian hari. Yang pasti open house tersebut akan dilakukan setelah salat Idul Fitri secara mandiri di rumah dinasnya.
Whisnu menganggap open house meskipun secara virtual adalah tetap penting untuk menjadikan momen hari raya Idul Fitri sebagai momen silaturahim antara Wakil Walikota bersama rakyat Surabaya. Ia tidak mau memutus kebiasaan yang sudah ada, namun hanya mengalihkan dengan cara yang berbeda.
Terlebih saat ini menurutnya, kita dilanda keterbatasan dan kita harus memanfaatkan media sosial yang selama ini belum kita manfaatkan secara maksimal.
"Ya nanti warga bisa bergabung live juga. Gantian saling menyapa dengan saya. jadi tetap momen ini harus dijadikan sebagai momen saling silaturahmi satu sama lain. kita harus bersama-sama bisa menyelesaikan perkara covid-19 ini," katanya.
Dirinya memastikan, open house yang ia gelar secara online tersebut tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Pihaknya tidak akan mengundang kepala kepala OPD pemerintahan Kota Surabaya. Karena semua dilakukan via online.
"Ya prinsipnya, tetap kita lakukan protokol kesehatan. Nggak lah kalau ngundang, kan nggak boleh kumpul-kumpul. Apalagi untuk mengumpulkan kepala OPD seperti itu," katanya.