Wawali Sebut Pemkot Surabaya Butuh Skema Hidup Bersama Covid
Kasus infeksi Covid - 19 di Surabaya sangat fluktuatif dan dinamis. Hingga 29 Juli 2021 tercatat infeksi harian nasional masih pada angka 43.479 orang serta kota Surabaya mencatatkan tambahan 1.269 kasus baru.
Sedangkan vaksinasi di Surabaya untuk dosis pertama sudah menyentuh angka 1.461.771 dan dosis ke kedua 756.227 yang terus dikebut oleh pemerintah kota hingga penduduk Surabaya dapat divaksin seluruhnya.
Wakil Walikota Surabaya Armuji menyebutkan, untuk kembali hidup normal di tengah pandemi, Pemkot Surabaya perlu merumuskan kebijakan jangka panjang untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Menurutnya, Pemkot sudah menyiapkan berbagai skema kebijakan diperhitungkan mulai dari jangka pendek , menengah dan panjang.
"Testing, tracing dan therapy tetap dilakukan untuk memperkuat layanan kesehatan. Untuk jangka panjangnya, perlu dilakukan perbaikan dan penambahan mulai dari kebutuhan sumber daya manusia, dan infrastruktur kesehatan hingga pasokan obat secara cermat harus dikalkulasi," kata Armuji, Sabtu 31 Juli 2021.
Dirinya menyampaikan bahwa penangangan Covid-19 tidak hanya dilakukan dengan hal-hal kondisi darurat. Namun juga ada upaya-upaya pemulihan ekonomi, yang dibarengi dengan kesiapan Infrastruktur dan sistem penanganan Covid-19 secara medis yang mapan bagi masyarakat luas.
Kesiapan tenaga medis menjadi pekerjaan rumah yang juga dipikirkan banyak pihak, termasuk Pemkot Surabaya. Saat ini, ia mengatakan jika Pemkot sedang menyiapkan Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) BPSDMK kementerian kesehatan yang telah menetapkan 368 Kuota dan sudah terdapat 97 Dokter internship yang siap membantu penanganan Covid-19, sehingga tersisa 271 kuota yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin membantu penanganan.
Oleh karena itu, berdasarkan kondisi tersebut Armuji melihat perlu menyiapkan kebijakan jangka panjang di samping mendorong agar masyarakat memiliki kesadaran berperilaku mengurangi risiko penularan dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan saat kebijakan pembatasan sosial dicabut. "Dampak pandemi sangat luas mulai dari sosial, ekonomi, dan pendidikan. Yang tentunya membutuhkan waktu lama untuk memulihkan," katanya.
Advertisement