Wawali Pasuruan: Gus Ipul Kemana-mana Selalu Bawa 'Ilmu'
Sosok Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang friendly, murah senyum, dan santun kepada setiap orang, menjadi kesan tersendiri bagi Raharto Teno Prasetyo, Wakil Walikota Pasuruan. Karena menurut dia, kesan pertama itu yang akan selalu diingat orang.
“Gus Ipul kemana-mana selalu membawa ilmu senyum,” kata pria yang akrab dipanggil Teno ini dalam sebuah wawancara dengan ngopibareng.id.
Tak hanya terkesan dengan ilmu senyum dan santun yang selalu dibawa Gus Ipul, Teno juga sangat ingat perjumpaan paling berkesan dengan Gus Ipul.
Suatu saat, dalam sebuah rapat, Teno bertemu dengan Gus Ipul. Itu terjadi sekitar tiga minggu setelah ia dilantik menjadi Wakil Walikota Pasuruan pada sekitar 2016 lalu. Dalam pertemuan itu Gus Ipul berujar “Sesama wakil dilarang saling mendahului”. Meski itu hanya joke sepele, namun ucapan itu selalu diingat oleh Teno karena dianggap sebagai sebuah simbol keakraban.
Kesan mendalam kedua, tentang sosok Gus Ipul dan keluarganya bagi Teno adalah sangat perhatian kepada teman. Jadi ceritanya, saat itu istri Raharto habis melahirkan. Sesaat setelah melahirkan, ternyata Fatma Saifullah Yusuf , istri Gus Ipul, menjadi orang kedua yang mengucapkan selamat atas kelahiran anaknya.
“Bu Fatma menjadi orangkedua yang mengucapkan selamat. Dia juga meminta maaf karena belum bisa menjenguk dalam waktu dekat,” kata pria berkacamata ini.
Padahal hubungan antara Teno dengan Gus Ipul sebenarnya hanya sebatas hubungan kerja kedinasan. Tak ada hubungan kekerabatan. Sedangkan hubungan antara Adisti Dwipayanti, istri Teno dengan Fatma Saifullah Yusuf hanya karena sama-sama aktif di beberapa organisasi sosial. “Namun Bu Fatma ternyata sangat perhatian sekali,” ujar Teno.
Dalam kacamatanya, Gus dan Puti Guntur Soekarno sangat layak menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Kata dia, Gus Ipul mempunyai pengalaman sepuluh tahun menjadi wakil Gubernur ditambah pernah menjadi menteri. Sedangkan, Puti Guntur juga sudah dua periode menjadi anggota DPR. “Dua orang ini bisa saling melengkapi,” katanya.
Dia berharap, jika Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno terpilih,--selain memperhatikan pembangunan juga bisa lebih memperhatikan budaya dan kearifan lokal yang ada di Jawa Timur. Dia menilai, bidang ini yang selama ini sedikit diabaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Padahal Jawa Timur punya kekayaan yang luar biasa soal ini.
“Jawa Timur punya peninggalan sejarah Majapahit dan Singosari. Ada juga keraton di Sumenep. Ini saya kira yang harus diberikan perhatian lebih,” ujarnya.
Khusus untuk Kota Pasuruan, dia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menghidupkan kembali Pelabuhan Pasuruan sebagai pelabuhan perdagangan. Pelabuhan ini, kata dia, sebenarnya punya sejarah yang cukup panjang. Pelabuhan Pasuruan jika merunut sejarah, sebenarnya bagian dari pelabuhan jalan sutera. Namun sekarang kondisinya kurang perhatian.
“Saya berharapnya, ada perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kembali mengembangkan memorabilia Pelabuhan Pasuruan, yang dulunya pusat perdagangan. Kondisi sekarang, 3km kapal karam. Itu berarti, terdapat palung-palung. Dampaknya, Kota Pasuruan yang dulu terkenal sebagai kota perdagangan akhirnya redup dimakan usia,” ujar dia.
Selain berharap pada pengembangan Pelabuhan Pasuruan, Teno juga berharap soal penanganan banjir yang terjadi di kotanya. Kata dia, untuk menangani banjir di kotanya dibutuhkan sinergi antar antarkabupaten dan kota. Karena banjir yang terjadi di Pasuruan, seringkali adalah kiriman dari Malang.
Kata dia, ada wilayah di Pasuruan yang namanya Karangasem. Daerah ini ketinggiannya malah dibawah permukaan air laut. Jadi meski tak hujan, wilayah Karangasem di Pasuruan bisa banjir karena kiriman dari Malang.
“Untuk mengatasi masalah ini, harapannya ada sinergi antara visi misi Gus Ipul ke depannya dengan program kerja kami sebagai kepala daerah selama lima tahun ke depan,” pungkas dia.