Wawali Inginkan Warga Surabaya yang Kebal Corona Diteliti
Banyaknya kasus positif Corona di Surabaya yang berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG), membuat kebingungan tersendiri. Bahkan, jika dihitung kasus Covid-19 di Kota Surabaya, sekitar 21 persennya merupakan 'sumbangan' dari OTG.
Banyaknya OTG di Surabaya ini menjadi pertanyaan tersendiri. Apakah memang warga Surabaya banyak yang kebal atau imun terhadap virus Corona.
Hal itulah, yang sekarang juga sedang dipikirkan oleh Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya yang juga Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Setelah sebelumnya ia menyarankan OTG untuk menyumbangkan plasma darahnya.
Kata Wisnu, dia akan berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Kota Surabaya, untuk melakukan rapid test dengan metode state random sampling.
Menurut Whisnu, dengan dilakukannya rapid test state random sampling, Gugus Tugas Pemerintah Kota Surabaya ataupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa memprediksi, berapa banyak sebenarnya OTG di Kota Surabaya.
Dengan data tersebut pula para ahli-ahli di bidang biologi, kimia, dan vaksin bisa meneliti. Apakah memang antibodi OTG bisa sebagai vaksin virus Corona.
"OTG itu tidak memperlihatkan gejala-gejala klinis. Ini kan artinya, antibodi mereka ini lebih kuat daripada pasien-pasien yang saat ini dirawat. Terlebih yang saat ini sakit. Saya berharap bisa ada penelitian bahwa OTG ini bisa menyumbangkan antibodi atau plasma darahnya bagi pasien-pasien tersebut," kata Whisnu, Sabtu 10 Mei 2020 di Balaikota Surabaya.
Whisnu mengungkapkan, alasan pihaknya akan melakukan rapid test dengan metode state random sampling tersebut, didasari oleh landainya kurva kasus positif Corona di Kota Surabaya.
Ia memprediksi, masih banyak kasus-kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang tidak terdeteksi, karena warga Kota Surabaya banyak yang tak memiliki gejala klinis karena punya vaksin dari tubuhnya sendiri.
"Jangan-jangan OTG di Surabaya itu memang sebenarnya banyak sekali. Kalau seperti itu berarti kan ternyata banyak yang kebal. Saya berharap hal seperti ini bisa membantu mempercepat penyembuhan dan menghentikan kasus-kasus Covid-19 di Jawa Timur khususnya di Kota Surabaya," pungkasnya.
Advertisement