Water Bombing Masih Terkendala Izin di Beberapa Wilayah di Jatim
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memantau langsung pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno-Welirang. Dari Pangkalan Abdul Rahman Saleh, Malang, ia pun akhirnya angkat suara mengenai strategi water bombing.
Emil menyebut rencananya ada enam titik yang hendak dipadamkan. Namun, tak hanya di Gunung Arjuno-Welirang. Emil juga mengatakan jika pemadaman menggunakan water bombing dibutuhkan di Gunung Argopuro dan Ijen. Emil pun ingin mengoptimalkan helikopter water bombing ini.
"Jadi begini. Tadi pagi kami meninjau, ini hari ketiga beroperasinya helikopter water bombing. Ibu Gubernur khusus meminta tolong saya mengecek di lapangan dan ada hal-hal apa yang perlu menjadi perhatian," kata Emil saat dikonfirmasi di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu 23 Oktober 2019 sore.
Menurut Emil, ada empat wilayah yang statusnya saat ini tengah darurat. Yakni Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto dan kota Batu.
"Maka kita fokuskan di wilayah Gunung Arjuno. Sedangkan sekarang kita dengar Argopuro dan Ijen sebetulnya butuh, kita masih koordinasikan," katanya.
Selain itu, Emil menyebut, kendala di lapangan yakni karena cuaca buruk. Hal ini juga didukung angin kencang karena memasuki musim pancaroba.
"Memang kesulitannya di pancaroba ini. Artinya bismillah akan ada hujan. Tapi ini di peralihan, kita lebih banyak mendapat sulitnya karena anginnya menjadi kencang. Seperti yang terjadi di Batu, yang terjadi di berbagai titik di Jawa Timur menyulitkan operasional dari helikopter water bombing," katanya.
Emil pun meminta doa masyarakat agar cuaca besok bisa cerah dan tidak berangin, agar helikopter bisa kembali terbang. Namun, jika cuaca tidak cerah, Emil ingin bisa difokuskan ke daerah lain. Misalnya di Gunung Welirang atau Ijen.
Namun, Emil mengakui jika hal ini cukup rumit karena butuh perizinan. Sebelumnya, Emil menyebut perizinan untuk water bombing telah ditulis untuk memadamkan Gunung Arjuno-Welirang, bukan Ijen atau Argopuro.
"Itu juga kenapa tiga hari ini baru jalan tadi pagi cuaca cerah langsung take off enam titik di Arjuno. Kalau besok cuacanya cerah mungkin sudah bisa lanjut. Tapi kalau ternyata tidak cerah dan katakanlah Ijen yang cerah, kita pengen coba geser," ucap Emil.
"Tetapi akan butuh beberapa dokumentasi legal dan perizinan dulu untuk kita beroperasi di luar Arjuno, karena kemarin dokumennya di Arjuno. Ini menjadi fokus kita, karena Ijen ini agak besar sekitar 500 hektare," pungkas Emil.