Waspadai Suara Parau dan Sariawan Berkepanjangan, Bisa Kanker
Kanker kepala dan leher memiliki peluang yang besar untuk sembuh, dengan syarat masih dalam stadium awal.
Hal ini diungkapkan oleh Professor of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery (THT) Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Dr. Mohd. Razif Mohamad Yunus saat berkunjung ke FK Unair beberapa waktu lalu.
Kanker kepala dan leher merupakan segala jenis tumor ganas yang berkembang di sekitar jaringan dan organ kepala hingga leher. Beberapa kasus adalah gabungan kanker yang mungkin bisa terjadi.
Prof Razif mengatakan, dulu kanker kepala dan leher banyak dialami oleh perokok atau peminum alkohol. Tapi saat ini, yang tidak merokok pun juga mengalami kanker tersebut.
"Saya pernah menangani perempuan 35 tahun terkena kanker lidah, dia tidak merokok dan juga minum alkohol. Jadi, ini memang harus menjadi perhatian setiap orang saat ini," katanya.
Ia pun menjelaskan, beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain, benjolan pada leher, suara tiba-tiba parau, sariawan yang dalam dua minggu tidak sembuh.
"Sariawan itu kalau tidak sembuh selama dua minggu harus segera diperiksakan. Sebab, sariawan normal akan sembuh dalam waktu dua minggu atau sebelum itu," ungkap ketua
Perhimpunan Onkologi Kepala dan Leher Asia ini.
Sementara wakil Dekan 1 FK Unair, Dr Ahmad Chusnu Romdhoni dr.,Sp.THT KL(K) mengungkapkan, angka kejadian kasus kanker kepala leher di Indonesia, khususnya di Jatim ini cukup tinggi. Pada saat pandemi Covid-19 memang ada penurunan kasus, karena banyak orang takut ke rumah sakit.
"Ketika pandemi mulai mereda sekarang ini, kasusnya bermunculan lagi. Sebab, pemeriksaan sudah berjalan lancar dan banyak yang akhirnya ketahuan mengalami kanker kepala leher," ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat masih kurang awas akan gejala dari penyakit ini, sehingga banyak yang datang dengan keadaan stadium lanjut.
"Terutama gejala sariawan dan suara parau itu masih banyak disepelekan. Padahal sariawan yang tidak sembuh dalam dua minggu harus segera diperiksa," tandasnya.
Di samping itu, menurutnya keilmuan dokter di FK Unair juga terus ditambah salah satunya lewat program Adjunct Profesor dengan mendatangkan Prof Dr Razif Mohammad Yunus, seorang associate professor dan konsultan Ahli Bedah Kepala dan Leher.