Waspadai Risiko Gangguan Kesehatan Bagi Penyintas Covid-19
Sejak merebak di Indonesia pada tahun lalu sudah jutaan orang terinfeksi virus Covid-19. Sebagian besar dari mereka pun dinyatakan sembuh, meski demikian harus tetap waspada terhadap gangguan kesehatan pasca Covid-19.
Dr. Vivi Lesmana, Sp.PD dari Mayapada Hospital Kuningan mengatakan, kemungkinan orang-orang yang pernah menyintas Covid-19 untuk pulih 100 persen seperti sediakala, sangat bergantung pada proses sakitnya orang tersebut dan kemampuan adaptasi sistem imun tubuhnya.
"Apabila selama dirawat, sang pasien mempunyai riwayat komorbid maupun dikategorikan sebagai penyintas berat, tentunya proses recovery akan memakan waktu yang lebih lama dan ketika sembuh pun, sudah terlampau banyak sel-sel yang rusak selama perawatan tersebut," jelas dokter Vivi.
Dokter Vivi pun menjelaskan, keluhan apa saja yang patut diwaspadai penyintas Covid-19 ialah sakit kepala, nyeri otot/sendi, meriang, batuk, sesak napas, gangguan konsentrasi, kelelahan kronik, jantung berdebar dan nyeri di dada.
Selain itu, dokter Vivi juga menjelaskan apasaja resiko masalah kesehatan jangka panjang yang dapat muncul pasca recovery Covid-19.
1. Otak dan Saraf/neurologi di mana pasien yang sudah sembuh akan rentan terkena stroke dan fungsi saraf akan menurun 36,4 persen, kehilangan indra penciuman (anosmia).
2. Kesehatan Mental di mana pasien yang sudah sembuh akan mudah merasa cemas dan depresi, gangguan stres pasca-trauma (ketakutan akan terpapar kembali) serta gangguan tidur.
3.Paru-paru, seseorang yang sudah pernah sembuh dari Covid-19, sayangnya fungsi parunya tidak akan pulih 100 persen karena fungsi parunya akan memiliki gangguan serta akan memiliki fibrosis/cacat pada jaringan parunya. Risiko untuk kegagalan paru restriktif.
4.Jantung dan pembuluh darah, selama masa penyembuhan, obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan pasien tergolong obat keras dan akan mempengaruhi fungsi jantung serta menimbulkan bekuan darah. Peningkatan resiko kerusakan otot jantung dan gagal jantung juga dapat terjadi.
5. Tingkat resiko gagal ginjal adalah 20-30 persen lebih tinggi dari orang yang belum pernah terpapar Covid-19.
6. Muskuloskleletal dan lain-lain, seperti nyeri pada persendian dan otot, serta cepat merasa lelah.
Dokter Vivi menyarankan, ketika penyintas Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, ada baiknya untuk memeriksakan kesehatan diri secara berkala untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi organ-organ seperti jantung, paru-paru dan ginjal. Dengan adanya tindakan pencegahan, apabila ada kelainan yang ditimbulkan pasca sembuh Covid-19, dapat diminimalisir dengan tindakan yang cepat dan tepat.
Lakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter Anda, dokter akan menyarankan untuk dilakukan, seperti Pemeriksaan laboratorium darah lengkap termasuk: D-Dimer, fungsi hati, ginjal dan antibodi serologi, pemeriksaan radiolog, pemeriksaan pernapasan, pemeriksaan jantung, pemeriksaan saraf, penilaian psikologis, penilaian kemampuan beraktivitas.
Mayapada Hospital membuka layanan kesehatan Post Covid-19 Recovery & Rehabilitation Centre (PCRR) didukung oleh multidisiplin spesialis yang berpengalaman di bidangnya, antara lain spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis penyakit dalam, rehab medik, serta psikologi/psikiater.
Layanan ini ditujukan khusus bagi semua penyintas Covid-19 yang sudah sembuh, baik yang tidak bergejala maupun mempunyai gejala sisa. Dengan pemeriksaan yang menyeluruh serta perawatan yang tepat di tangan ahlinya, pasien penyintas Covid-19 dapat sembuh secara maksimal dan melakukan aktivitasnya kembali seperti sedia kala, serta mencegah masalah kesehatan yang timbul di kemudian hari. Dengan pemantauan kesehatan yang rutin, akan meningkatkan kualitas hidup penyintas Covid-19.
Sebagai informasi tambahan pada kuartal III 2021, Mayapada Hospital akan membuka cabang di Kota Surabaya, Jawa Timur. Tepatnya, berada di Jalan Mayjen Sungkono Nomor 20, Surabaya Barat.
Advertisement