Waspadai PMK, Bupati Blora Perketat Sapi Masuk Wilayahnya
Bupati Blora Arief Rohman mengunjungi peternak sapi di wilayahnya untuk memberikan sosialisasi supaya waspada terhadap bahaya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang berpotensi menyebabkan kematian hewan ternak.
Sebagai daerah penghasil sapi terbesar di Jawa Tengah, Pemkab Blora mengambil langkah pencegahan bersama para peternak.
Berdasarkan data Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) jumlah populasi sapi di Kabupaten Blora pada tahun 2021 mencapai 275.741 ekor.
Menurut Bupati Arief, sampai saat ini memang belum terdeteksi PMK di Kabupaten Blora. Namun demikian, karena Blora merupakan penghasil sapi terbanyak di Jateng maka langkah kewaspadaan perlu dilakukan.
“Seperti saat ini kita ajak peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan mengontrol gizi ternaknya,” katanya saat berada di Kandang Komunal Desa Palon Kecamatan Jepon, Kamis, 19 Mei 2022.
Karena wabah ini disebabkan oleh virus yang menular, kata bupati, meminta dinas untuk mengaktifkan pos kesehatan hewan di wilayah perlintasan perbatasan, termasuk di beberapa pasar hewan untuk dilakukan pemantauan secara rutin.
"Jangan sampai ada ternak di Blora yang tertular dari luar. Apalagi sebentar lagi akan Idul Adha. Kualitas sapi kita harus dijaga,” katanya.
Dia juga meminta DP4 untuk menyiapkan obat disinfektan pencegah PMK termasuk vaksinnya untuk disalurkan kepada para peternak.
“Insya Allah disinfektan dan vaksinnya nanti siap. Kita minta dinas terkait bisa melakukan sosialisasi gejala PMK secara masif, sehingga peternak bisa langsung lapor ke pos keswan jika menjumpai gejala yang mirip,” ungkapnya.
Advertisement