Waspadai Penyakit Demam Berdarah di Musim Hujan
Demam berdarah dengue atau DBD, berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus yang wajib diwaspadai dikala musim hujan. Musim hujan juga menjadi penyebab maraknya kasus DBD. Biasanya nyamuk sangat menyukai tempat-tempat yang memiliki genangan air, seperti bak mandi, bak penampungan air, tumpukan kaleng bekas, dan beberapa tempat yang berpotensi terkena air kemudian dibiarkan begitu saja sehingga memudahkan nyamuk membuat sarang.
Nyamuk DBD akan menginfeksi di pagi sampai sore hari. Penularan yang terjadi ketika nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue. Setelah itu, nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus pun dengan mudah menyebar dan menjangkit siapa saja. Berikut hal-hal yang harus diwaspadai pada penyakit DBD. Yuk, simak ulasannya sampai habis.
Definisi Demam Berdarah
DBD merupakan penyakit menular. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue. Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh faktor risiko tertentu.
Demam berdarah merupakan salah satu penyakit dengan jumlah kasus yang cenderung meningkat setiap tahun. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020, terdapat 95.893 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, dengan 661 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.
Masa inkubasi (masa menunjukkan gejala ) 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari. Dengan gejala awal demam tinggi, sakit kepala, nyeri yang hebat pada otot dan sendi kadang disertai mual dan muntah. Perdarahan dapat terjadi pada hari ke-3 atau ke-5 yang berawal petekie pada kulit kemudian dapat timbul purpura.
Epistaksis, hematemis dan melena tanda terjadinya perdarahan yang hebat dan perjalanan penyakit yang berat akhirnya terjadi shock. Gejala shock ditandai dengan kulit yang terasa lembab dan dingin, sianosis (warna kebiruan pada kulit ) tampak pada ujung jari tangan dan kaki, ujung hidung serta penurunan tekanan darah. Syok biasanya terjadi pada waktu demam atau saat demam turun antara hari ke-3 dan ke-7.
Demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis, yakni demam dengue (Dengue Fever) dan demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever). Perbedaan antara kedua jenis demam berdarah tersebut adalah adanya kebocoran pembuluh darah pada demam berdarah dengue, sedangkan pada demam dengue tidak. Demam berdarah umumnya menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.
Fase dalam Penyakit Demam Berdarah (DBD)
Orang yang sakit demam berdarah atau DBD biasanya melalui tiga fase penyakit, sejak kemunculan gejala pertama kali sampai benar-benar sembuh. Berikut fase-fase yang dilewati oleh penderita Demam Berdarah, seperti:
1. Fase Demam
Fase demam adalah fase pertama demam berdarah yang terjadi segera setelah virus mulai menginfeksi.
Gejala paling khas yang muncul pada fase ini adalah demam tinggi lebih dari 40 derajat Celsius yang muncul tiba-tiba. Demam tinggi biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
2. Fase Kritis
Setelah melewati fase demam, orang yang sakit demam berdarah rentan mengalami fase kritis yang sering kali mengecoh, karena di tahap ini demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar 37 derajat Celcius) sehingga penderita merasa sudah sembuh. Beberapa orang bahkan ada yang sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Padahal, justru di fase inilah kondisi bisa berubah fatal jika menghentikan pengobatannya. Jika fase ini diabaikan dan tidak ditangani dengan tepat, trombosit darah akan semakin turun. Penurunan trombosit secara drastis dapat menyebabkan perdarahan yang terlambat disadari.
3. Fase Penyembuhan
Apabila pasien demam berdarah sudah berhasil melewati fase kritis, umumnya akan kembali mengalami demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena hal tersebut justru sebagai tanda bahwa pasien demam berdarah mulai sembuh.
Masa penyembuhan demam berdarah juga dapat dilihat dari peningkatan nafsu makan, sakit perut yang mereda, serta rutinitas berkemih yang juga kembali normal.
Ciri Nyamuk Demam Berdarah
Berikut adalah ciri-ciri nyamuk DBD yang bisa diamati secara langsung:
1. Jenis nyamuk DBD
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui terdiri dari empat jenis virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai pembawa virus primer (utama) dan Aedes albopictus sebagai pembawa virus sekunder.
Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat antropofilik, yang artinya mereka lebih memilih untuk mengisap darah manusia. Selain itu, nyamuk DBD juga bersifat multiple feeding. Dengan kata lain, untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang biasanya nyamuk ini perlu mengisap darah beberapa kali.
2. Warna dan bentuk tubuh nyamuk
Nyamuk DBD memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil dan berwarna hitam dengan belang (loreng) putih di seluruh tubuh. Nyamuk ini memiliki kemampuan untuk terbang setinggi 100 meter dan sejauh 400 meter, sehingga daya jangkau penularannya cukup jauh dari tempat bersarangnya.
3. Waktu gigit nyamuk
Sifat khas dari nyamuk demam berdarah dapat dilihat dari waktu gigitan. Nyamuk-nyamuk ini aktif menggigit pada pagi hingga sore hari, paling aktif saat dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.
4. Tempat perkembangbiakan nyamuk DBD
Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus termasuk jenis nyamuk pemukiman. Jadi, nyamuk ini menyukai tempat atau wadah penampungan air yang jernih untuk meletakkan telurnya. Tempat-tempat ini pun tidak hanya di dalam rumah saja, sebab tempat penampungan di luar rumah pun bisa menjadi tempat perkembangbiakannya dan sering kali luput dari perhatian.
Secara umum, nyamuk demam berdarah menyukai tempat yang agak gelap dan lembap. Nyamuk Aedes aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempat-tempat penampungan air buatan, misalnya bak mandi, ember, vas bunga, tempat minum burung, kaleng bekas, dan tempat-tempat sejenis.
5. Pola jentik nyamuk DBD
Selain itu, untuk mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah, perlu juga untuk tahu jentik mana yang merupakan jentik nyamuk demam berdarah. Caranya dengan mengecek bak mandi atau tempat penampungan lainnya, jentik nyamuk demam berdarah biasanya bergerak aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang.
Gejala Penyakit Demam Berdarah
Gejala DBD biasanya menyerupai penyakit flu, dan bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika telat ditangani. Berikut beberapa gejala demam berdarah, yaitu:
1. Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius
2. Nyeri kepala berat
3. Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
4. Nyeri pada bagian belakang mata
5. Nafsu makan menurun
6. Mual dan muntah
7. Pembengkakan kelenjar getah bening;
8. Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam
9. Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
10. Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit
Komplikasi Demam Berdarah
Komplikasi yang membahayakan bisa saja terjadi ketika demam berdarah terlambat untuk ditangani. Berikut ini beberapa gejala parah yang menandakan jika demam berdarah sudah masuk dalam intensitas berbahaya:
- Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman;
- Tekanan darah menurun;
- Kulit basah dan terasa dingin;
- Denyut nadi melemah;
- Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit
- Mulut kering; dan
- Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan.
Sejumlah gejala tersebut biasanya menandakan kondisi DSS atau Dengue Shock Syndrome, yakni komplikasi demam berdarah. Jika tidak segera dilakukan penanganan, akan menimbulkan gangguan fungsi organ tubuh yang berujung pada kematian bisa saja terjadi.
Cara Mencegah Gigitan Nyamuk DBD
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk DBD:
1. Gunakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu di waktu-waktu aktif persebaran nyamuk demam berdarah, yaitu di pagi dan sore hari.
2. Menggunakan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk.
3. Menggunakan kelambu pada tempat tidur atau keranjang bayi agar keluarga terlindungi dari gigitan nyamuk saat tidur.
Cara Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk DBD
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut adalah langkah-langkah 3M Plus yang dapat dilakukan agar nyamuk demam berdarah tidak berkembang biak di antaranya:
1. Menguras penampungan air, seperti bak mandi, drum, kendi, atau toren air di rumah Anda. Tak hanya menguras, juga menggosok dinding penampungan air agar telur nyamuk yang menempel dapat dibasmi. Lakukan pengurasan setiap hari saat musim hujan atau pancaroba tiba.
2. Jika menguras penampungan air tidak memungkinkan, bisa juga dengan memasukkan bubuk larvasida ke dalam penampungan air untuk memberantas jentik-jentik nyamuk.
3. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air di rumah. Selain itu, kubur barang-barang bekas di dalam tanah untuk mencegah lingkungan yang kotor dan berisiko menjadi tempat nyamuk bersarang.
4. Mendaur ulang limbah dan barang-barang bekas. atau memanfaatkannya kembali untuk kegunaan lain.
5. Melakukan fogging alias pengasapan. Namun, fogging biasanya hanya dilakukan ketika kasus demam berdarah di daerah rumah mulai meningkat.
Advertisement