Waspadai Zoonosis, Penularan Penyakit dari Hewan ke Manusia
Penularan penyakit dari hewan liar kepada manusia, yakni Zoonosis perlu diwaspadai. Biasanya, Zoonosis bisa disebabkan adanya virus, bakteri, cacing, atau protozoa (hewan bersel satu) pada hewan tertentu.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Univeristas Airlangga (UNAIR), Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo mengatakan, penularan penyakit tersebut biasanya terjadi saat manusia melakukan kontak dengan hewan yang sedang terpapar suatu penyakit.
"Zoonosis yang pernah terjadi sebelumnya seperti, flu burung dari unggas ke manusia. Lalu ada SARS Cov-2 dari kelelawar ke manusia, ada juga Nipah (NiV) dari kelelawar ke babi, terus ke manusia. Seperti itu,” ujar Agung Dwi Wahyu.
Ia menambahkan, Zoonosis bisa berbahaya jika menyebar dari manusia ke manusia lainnya. "Sebab virus tersebut bisa bermutasi," tegasnya.
Jika seseorang telah tertular Zoonosis, bagaimana tingkat kesembuhannya? Agung Dwi Wahyu mengungkapkan, seseorang yang terpapar penyakit Zoonosis biasanya mengalami gejala berbeda dan tergantung seberapa berat kerusakan infeksi yang dihasilkan oleh virus tersebut.
“Sembuh total bisa. Tergantung berat atau ringannya infeksi,” jelasnya.
Untuk itu, ia pun mengingatkan bagi pemilik hewan peliharaan perlu waspada ketika peliharaannya sedang sakit. "Tidak menutup kemungkinan, seperti kucing, anjing, kambing, kuda dan lain sebagainya bisa menularkan penyakit Zoonosis ke manusia," jelas Agung Dwi Wahyu.
Ia menyarankan, agar terhindar dari Zoonosis sebaiknya masyarakat rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. "Lalu kalau ingin memelihara hewan setidaknya rutin membersihkan kandang dan tubuh hewan secara berkala," tandasnya.
Selain menjaga diri sendiri, kita sebaiknya menjaga kebersihan rumah dengan tidak meletakkan kandang hewan di dalam rumah.