Waspadai Kasus Hepatitis Akut Misterius, Ini Tanda-tandanya
Baru bernafas lega dengan melandainya kasus Covid-19, masyarakat dikejutkan dengan munculnya kasus hepatitis akut misterius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap kasus hepatitis akut misterius yang rentan terhadap anak-anak.
Wabah hepatitis misterius tersebut tengah merebak di sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) lantas mengimbau orangtua untuk melakukan deteksi dini.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, deteksi dini dilakukan saat menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak.
"Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujarnya dikutip dari Antara.
Di tengah pekan libur Lebaran, publik dikejutkan dengan kematian tiga pasien diduga akibat hepatitis akut misterius. Dugaan ini muncul sebab saat ini penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO.
Timbul kekhawatiran akan penularan penyakit misterius ini. Namun Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi, Hanifah Oswari berkata, sejauh ini kelompok yang banyak terpapar adalah usia anak-anak.
"Sudah diteliti bahwa kasus [penyakit hepatitis akut misterius pada pasien] tertua itu 16 tahun, enggak ada yang lebih. Ternyata kebanyakan [pasien] itu di bawah 10 tahun," kata Hanifah dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan, pada Kamis 5 Mei 2022.
"Di Inggris, (penyakit) kebanyakan (dialami) anak di bawah 5 tahun. Hingga kini datanya kena ke anak-anak saja," ujarnya.
Siti Nadia Tarmizi, jubir vaksinasi Covid-19 Kemenkes, menuturkan semua pasien terkonfirmasi negatif Covid-19. Saat tiba di RSCM, ketiga pasien sudah dalam kondisi stadium lanjut sehingga hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan tindakan.
Melihat dari kondisi pasien, gejala-gejalanya serupa dengan hepatitis akut yang sedang ramai dibicarakan.
"(Namun) ketiga kasus belum bisa kita golongkan ke dalam hepatitis akut. Ini baru masuk klasifikasi pending classification. Perlu ada cek Adenovirus dan Hepatitis E, (bisa makan waktu) selama 10-14 hari," kata Nadia dalam kesempatan yang sama.
WHO sudah melaporkan terdapat 228 kasus hepatitis akut misterius dilaporkan di sejumlah negara termasuk Inggris, Spanyol, Irlandia Utara, Amerika Serikat, dan Asia.