Waspadai Kanker Paru-paru, Diidap Legenda Bulu Tangkis Verawaty
Legenda bulu tangkis Verawaty Fajrin atau Verawaty Wiharjo tengah menjalani perawatan kanker paru-paru. Kanker menggerogoti kesehatannya sejak Maret 2020. Perjuangan Verawaty Fajrin dalam melawan kanker paru-paru mendapat bantuan dari berbagai pihak hingga kepala negara. Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) untuk memantau kesehatan Verawaty Fajrin.
Saat ini, Verawaty Fajrin telah mendapatkan pelayanan VIP di Rumah Sakit Kankaer Darmais, Jakarta. Dia juga mendapatkan santunan dari Presiden Jokowi sebesar Rp100 juta. Penyakit yang diidap Verawaty Fajrin adalah penyakit yang memang banyak terjadi di Indonesia. Menurut Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RS Kanker Dharmais, Anjari Umarjianto, kanker paru-paru adalah kanker yang paling banyak diidap di Indonesia terutama bagi laki-laki jika dibandingkan dengan kanker lainnya.
Faktor risiko kanker paru-paru adalah laki-laki di atas 40 tahun dengan riwayat merokok dan gejala respirasi. Namun, dapat juga terjadi pada perempuan dengan jumlah lebih sedikit. “Untuk perempuan, kanker paru itu di peringkat ketiga setelah kanker payudara dan serviks,” jelasnya.
Sebagai informasi, kanker payudara dan yang lainnya bisa dilakukan deteksi dini. Contoh, kanker payudara dapat dilakukan pemeriksaan pada payudara. Sedang, foto toraks tidak cukup membantu untuk deteksi dini kanker paru.
Sejarah Awal Kemunculan Penyakit Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru merupakan kondisi sel ganas (kanker) yang terbentuk di organ paru-paru, hal tersebut biasa diderita oleh para perokok aktif namun tidak menutup kemungkinan juga menjangkit seseorang yang terbiasa terpapar zat kimia di sekitar lingkungannya.
Penyakit kanker paru-paru jarang dijumpai sebelum ditemukannya kebiasaan merokok. Bahkan belum dikenali sebagai suatu penyakit khusus hingga 1761, Jumlah kanker paru ganas hanya sebanyak 1 persen dari semua kanker yang ditemukan pada autopsi pada tahun 1878, tetapi telah meningkat 10-15 persen di awal 1900-an.
Di Jerman pada 1929, seorang dokter bernama Fritz Lickint telah menemukan hubungan antara kebiasaan merokok dengan kanker paru, yang menjadi penyebab munculnya kampanye antirokok yang agresif, akibatnya, pada 1964 Surgeon General Amerika Serikat menyarankan para perokok untuk berhenti merokok.
Prosedur Pneumonektomi pertama yang sukses untuk kanker paru dilakukan pada 1933, sedangkan Radioterapi paliatif telah digunakan sejak 1940-an, yang mulai digunakan pada 1950-an, yakni merupakan salah satu usaha untuk menggunakan dosis radiasi yang lebih besar pada pasien kanker paru dengan stadium yang relatif awal, tetapi tidak cocok untuk pembedahan.
Definisi Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru merupakan tipe kanker yang bermula di organ paru-paru. Kondisi tersebut bahkan menjadi salah satu penyebab utama dari kematian akibat kanker di seluruh dunia. Biasanya, orang yang merokok memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk mengalami jenis kanker yang satu ini, jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.
Namun bukan berarti seseorang yang tidak memiliki kebiasan merokok akan terhindar dari kanker paru-paru, karena orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain (perokok pasif) bisa mengidap penyakit ini. Menurut American Cancer Society, penyakit kanker paru-paru juga dibedakan berdasarkan sel dalam tumor kanker.
1. Kanker paru-paru karsinoma sel kecil (KPKSK)
Jenis kanker paru yang biasa dialami oleh perokok berat yang lebih cepat menyebar ke seluruh tubuh. Diperkirakan 70 persen dari pasien yang mengalami kanker jenis ini sudah berada pada stadium kanker paru yang cukup parah saat menjalani diagnosis.
2. Kanker paru-paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK)
Istilah kanker ini meliputi beberapa jenis dari kanker paru, yakni sebuah kondisi sel-sel kanker lebih besar daripada KPKSK, serta lebih banyak pula orang memiliki jenis kanker jenis ini.
Kondisi tersebut tidak berkembang secepat KPKSK, sehingga pengobatan untuk jenis kanker ini berbeda. Biasanya, jenis kanker paru yang termasuk ke dalam jenis KPKBSK adalah adenocarcinoma, squamous cell carcinoma, dan large cell carcinoma.
Gejala Penyakit Kanker Paru-paru
Deteksi dini gejala kanker paru-paru penting dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatannya. Berikut ini beberapa kemungkinan gejala awal kanker paru-paru yang harus diwaspadai:
1. Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada.
2. Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu.
3. Masalah pernapasan.
4. Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru).
5. Suara serak.
6. Masalah dalam menelan.
7. Kehilangan selera makan.
8. Kehilangan berat badan tanpa alasan.
9. Merasa sangat lelah.
10. Peradangan atau sumbatan di paru-paru.
11. Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening dalam dada di daerah paru-paru.
Pada kondisi yang serius, kanker paru dapat menyebabkan komplikasi fatal, seperti sesak napas, batuk darah, nyeri umumnya timbul pada stadium lanjut, cairan di dada (efusi pleura), dan kanker yang menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis).
Penyebab Penyakit Kanker Paru-paru
Kebanyakan kanker paru-paru disebabkan oleh paparan asap rokok. Namun, bisa juga orang yang tidak merokok terkena masalah kesehatan ini. Untuk memahami salah satu jenis penyakit kanker yang paling sering menyerang ini, kenali penyebab sampai ciri-ciri kanker paru-paru. Di dalam asap rokok, terkandung lebih dari 4.000 zat kimia dan 50 jenis di antaranyabersifat karsinogen dan beracun.
1. Rokok
Melansir American Lung Association, paparan asap rokok adalah penyebab kanker paru-paru yang utama. Sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru terkait dengan rokok. Asap rokok mengandung beragam bahan kimia yang bisa memicu kanker paru-paru tak cuma pada perokok aktif, melainkan juga perokok pasif. Bahkan, orang yang sudah mandek merokok masih berisiko terkena kanker paru-paru. Namun, risikonya lebih rendah ketimbang perokok aktif.
2. Vape
Dilansir dari WebMD, vape atau rokok elektrik juga bisa jadi penyebab kanker paru-paru seperti rokok. Pasalnya, vape mengandung nikotin, bahan kimia penyedap, dan beragam zat beracun lain yang dihirup sampai ke paru-paru.
3. Gas radon
Gas radon adalah zat kimia penyebab kanker paru-paru yang sulit dilihat, dicium, atau dirasakan. Gas ini bisa muncul melalui tanah atau celah kecil di antaranya tanah atau bebatuan. Untuk mendeteksi gas ini, Anda disarankan melakukan tes uji radon secara berkala di rumah.
4. Asbes
Asbes adalah zat yang bisa menyebabkan kanker paru-paru apabila terhirup terus-menerus. Asbes biasanya digunakan sebagai material bahan bangunan, ditemukan di mobil, dan beberapa produk lainnya. Saat terhirup, asbes akan terurai menjadi serat kecil yang bisa tersangkut, menumpuk, dan lama-kelamaan merusak paru-paru.
5. Polusi udara
Polusi udara mengandung asam, bahan kimia, dan logam berbahaya. Ukuran partikel polusi udara ini lebih kecil dari pasir. Saat terhirup, partikel polusi udara bisa bersarang di paru-paru dan memicu kanker.
6. Faktor keturunan
Kanker paru-paru juga dapat disebabkan perubahan gen atau mutasi DNA terkait faktor keturunan. Penderita kanker paru-paru bisa mewarisi perubahan DNA tertentu biang penyakit kanker ini. Orang yang memiliki orangtua atau saudara kandung penderita kanker paru-paru lebih berisiko terkena penyakit ini.
Faktor Risiko Penyakit Kanker Paru-paru
1. Pernah merokok atau sedang merokok.
2. Perokok pasif.
3. Punya anggota keluarga dengan kanker paru.
4. Riwayat kesehatan pribadi.
5. Radioterapi untuk kondisi lain yang dapat mempengaruhi daerah dada.
6. Kontak dengan racun seperti asbes, kromium, nikel, arsenik, jelaga, atau tar di tempat kerja.
7. Terkena paparan radon di rumah atau tempat kerja.
8. Hidup di lingkungan yang tercemar.
9. Sistem kekebalan tubuh lemah secara genetik atau akibat human immunodeficiency virus (HIV).
10. Konsumsi suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat.
Pengobatan Bagi Penyakit Kanker Paru-paru
Untuk mengobati penyakit kanker paru-paru dapat pula dilakukan beberapa cara, namun hal tersebut bergantung dengan jenis kanker serta seberapa jauh kanker telah menyebar, dan berikut beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan bagi pengidap kanker paru-paru.
1. Operasi
Yakni proses pengangkatan jaringan kanker dengan sejumlah jaringan yang masih sehat, yang dapat dilakukan dengan beberapa pilihan prosedur seperti, operasi untuk kanker paru yang biasanya dipilih berdasarkan kondisi kesehatan pasien.
2. Lobektomi
Sebuah proses operasi untuk mengangkat satu bagian besar dari paru-paru yang disebut dengan lobus.
3. Pneumonektomi
pneumonektomi merupakan salah satu prosedur operasi pengangkatan seluruh organ paru. Biasanya, dilakukan ketika kanker berada di tengah paru atau sudah menyebar ke seluruh bagian organ paru.
4. Segmentektomi
Prosedur segmentektomi atau segmentectomy operasi merupakan pengangkatan sebagian kecil dari paru, dan biasanya hanya cocok untuk dilakukan kepada sejumlah pasien dengan kondisi tertentu.
5. Radioterapi
Adapun beberapa jenis pengobatan lain yang juga bisa dilakukan untuk penyakit kanker paru-paru yakni radioterapi atau prosedur pengobatan dengan menggunakan sinar berenergi yang cukup tinggi, yang berasal dari sinar seperti X-ray dan proton untuk membunuh sel kanker. Menurut National Health Security, radioterapi bisa dilakukan untuk membantu mengontrol gejala kanker paru yang muncul, seperti nyeri dan batuk darah.
6. Kemoterapi
Salah satu pilihan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat yang digunakan biasanya merupakan kombinasi dari obat oral atau obat minum, maupun obat yang diberikan dengan cara disuntikkan melalui pembuluh vena.
7. Terapi Target
Proses pengobatan yang diberikan kepada pasien yang mengalami kanker lagi setelah sembuh dari kanker, atau pasien yang tahapan stadium kankernya sudah pada tingkatan yang cukup parah.
8. Imunoterapi
Merupakan pengobatan kanker yang menggunakan sistem imun di dalam tubuh untuk melawan kanker, biasanya diberikan kepada pasien kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain atau bisa dikatakan sudah mengalami kanker pada tahapan yang cukup parah.
Pencegahan Penyakit Kanker Paru-paru
Untuk mencegah kanker paru-paru salah satu caranya dengan enghindari rokok dan asapnya, atau berhenti merokok selama 10 tahun. Hal ini bisa menurunkan risiko kanker paru-paru hingga 50 persen, atau bisa dengan melakukan diet rendah lemak, tinggi serat, serta banyak mengonsumsi sayur, buah serta biji-bijian juga dapat membantu menurunkan risiko kanker paru dan kanker lainnya. Selain itu, olahraga secara teratur juga diketahui dapat membantu menurunkan risiko kanker paru dan kanker lainnya, pada orang dewasa minimal harus melakukan olahraga aerobik intensitas sedang 150 menit seminggu.
Advertisement