Waspadai Jerawat Meradang dan Cara Mengatasinya
Jerawat yang meradang adalah jenis jerawat parah, biasanya disertai kemerahan, bengkak, dan rasa tidak nyaman. Terkadang, bakteri yang disebut Propionibacterium acnes (P. acnes) juga dapat menyebabkan peradangan pada jerawat.
Jerawat dapat dikategorikan menjadi dua tipe, yakni tipe jerawat radang dan tipe jerawat non-radang. Sementara, jerawat non-radang yang juga disebut jerawat komedonal, lebih dekat ke permukaan kulit dan tidak memiliki basis bakteri. Jerawat jenis ini biasanya bertanggung jawab pada kemunculan komedo hitam dan komedo putih.
Jerawat yang meradang terjadi pada bagian kulit yang lebih dalam daripada jerawat yang tidak meradang, dan dapat menyebabkan rasa sakit serta jaringan parut permanen. Ada banyak jenis peradangan jerawat. Dari yang cukup ringan, dengan hanya beberapa jerawat merah di sana-sini hingga yang lebih parah yakni jerawat nodular, kistik, dan nodulokistik.
Jerawat yang meradang dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tidak hanya terbatas pada bagian wajah. Meski memang spot umum kemunculan jerawat adalah wajah, namun bagian punggung, leher, pundak dan sekitarnya juga dapat terserang jerawat yang meradang.
Apa Itu Jerawat?
Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh adanya minyak dan sel kulit mati, kemunculannya ditandai dengan adanya bintik-bintik di beberapa bagian tubuh seperti leher, punggung, dada, dan yang paling utama di bagian wajah.
Masalah jerawat bisa dialami oleh siapa saja, namun secara umum akan muncul pada masa pubertas, yakni antara usia 10-13 tahun, terutama pada remaja lelaki atau yang memiliki jenis kulit berminyak, maka jerawat akan timbul dan cenderung lebih parah, biasanya jerawat akan hilang dengan sendirinya pada awal 20 tahun, tetapi pada sebagian kasus masalah jerawat bisa muncul hingga usia 30 tahun atau bahkan lebih, khususnya pada wanita.
Penyebab Munculnya Jerawat
1. Produksi minyak berlebih
Salah satu faktor penting yang menyebabkan timbulnya jerawat adalah meningkatnya produksi hormon testosteron, yang dimiliki oleh tubuh pria maupun wanita. Hormon testosteron memicu timbulnya jerawat dengan merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan.
2. Siklus hormonal
Setiap orang tentu akan melewati masa pergantian siklus hormonal, khususnya saat memasuki usia pubertas. Saat hal ini berlangsung, produksi hormon dapat merangsang produksi minyak berlebih. Selain itu siklus hormonal juga terjadi pada masa menstruasi wanita.
3. Faktor genetik
Faktor keturunan juga dapat menjadi penyebab jerawat. Artinya, jika salah satu orangtua memiliki masalah jerawat, maka anaknya juga memiliki risiko mengalami hal yang sama.
4. Bakteri
Bila minyak berlebih yang diproduksi kulit terinfeksi bakteri, maka jerawat dapat tumbuh dengan mudah. Infeksi akibat bakteri ini jugalah yang biasanya menimbulkan iritasi pada kulit.
5. Stres
Tekanan hidup, baik karena masalah pekerjaan maupun keluarga, dapat membuat seseorang menjadi stres. Hal ini biasanya akan memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola makan. Akibatnya jerawat menjadi lebih mudah terpicu.
6. Penggunaan kosmetik
Kandungan zat pada masing-masing kosmetik tidak selalu dapat ditoleransi oleh kulit setiap orang. Biasanya, jenis kosmetik dengan unsur minyak, zat pewarna, dan parfum lebih mudah memicu terbentuknya jerawat.
Gejala Umum Munculnya Jerawat
1. Munculnya benjolan berwarna kemerahan atau kuning (karena mengandung nanah).
2. Adanya benjolan kecil (papul) yang muncul di atas kulit.
3. Munculnya sensasi panas atau terbakar akibat adanya peradangan.
4. Timbul rasa gatal pada benjolan.
Gejala Peradangan Jerawat
Jerawat yang dipecahkan secara paksa akan lebih rentan mengalami kondisi peradangan.
1. Pustula yaitu benjolan kecil yang di ujungnya terdapat nanah.
2. Papula yaitu benjolan kecil kemerahan yang disertai nyeri.
3. Nodul yaitu benjolan keras yang terbentuk di bawah permukaan kulit dan dapat disertai nyeri.
4. Kista yaitu benjolan besar yang terbentuk di bawah permukaan kulit yang berisi nanah dan disertai nyeri.
Faktor Risiko Munculnya Jerawat
1. Bisa disebabkan karena adanya gesekan kulit dengan benda, misalnya jerawat di wajah akibat terlalu sering mengenakan penutup kepala, jerawat di leher karena pemakaian baju yang terlalu ketat di bagian kerah, atau jerawat di punggung akibat sering menggunakan ransel.
2. Memiliki ebiasaan merokok.
3. Bisa disebabkan karena faktor keturunan, jika terdapat anggota keluarga yang bermasalah dengan jerawat.
4. Bisa timbul juga karena faktor mengkonsumsi obat yang mengandung litium, kortikosteroid, atau obat antikejang.
5. Masa pubertas, akibat peningkatan aktivitas hormon testosteron yang memicu kelenjar minyak menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak.
6. Penggunaan kosmetik.
7. Adanya perubahan hormon, misalnya menjelang menstruasi, tiga bulan pertama masa kehamilan, atau akibat PCOS.
8. Terkadang juga dipengaruhi oleh faktor stres, yang dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
Jenis Jerawat
1. Komedo putih (whiteheads)
Komedo merupakan salah satu jenis jerawat dasar ketika minyak dan sel kulit bercampur dan menyumbat pori, dan komedo adalah hal pertama yang muncul sebelum membentuk jerawat, hal tersebut disebabkan oleh adanya perubahan hormon, sementara pada masa pubertas dan haid, jumlah sebum atau minyak diproduksi pori-pori akan meningkat, sehingga pori-pori menjadi tersumbat dan memicu munculnya komedo putih.
2. Komedo hitam (Blackheads)
Ada pula jenis komedo hitam yang naik ke permukaan kulit, sehingga ujung jerawat berwarna hitam yang disebabkan oleh meningkatnya pigmen kulit yang bukan karena kotoran atau debu, sehingga tidak dapat dibersihkan.
3. Jerawat Batu (Kistik)
Jerawat batu atau dalam dunia medis disebut kistik merupakan salah satu jenis jerawat yang terjadi akibat adanya penumpukan minyak dan sel kulit mati di jaringan kulit yang jauh di dalam folikel rambut, jerawat kistik memiliki rasa sakit tak tertahankan dan bila dibiarkan akan memecah pori-pori yang dapat menyebar ke jaringan kulit sekitarnya.
4. Jerawat pasir
Biasanya jearwat pasir disebut juga dengan bruntusan yang umumnya tidak terlalu terlihat, munculnya disebabkan karena adanya iritasi kulit akibat tekanan pori-pori yang berlebihan, adanya panas, dan gesekan di kulit.
Tips Cegah Munculnya Jerawat
1. Membersihkan wajah secara teratur
Mencuci wajah dengan menggunakan air hangat, kemudian gunakan tangan dengan gerakan arah memutar secara lembut, usahakan untuk menghindari scrub karena bisa membuat kulit berjerawat. Tips untuk mencuci muka, gunakanlah sabun cuci muka dengan pH yang sama atau menyerupai kulitmu, yaitu sekitar pH 5, karena Kadar pH yang terlalu rendah (asam) atau pH terlalu tinggi (basa) dapat membuat kaget kulit, sehingga dapat membuat kulit sensitif dan iritasi, serta berpotensi menumbuhkan lebih banyak jerawat.
2. Toner cuka apel
Penggunaan toner cuka apel dapat mengembalikkan kulit kembali ke pH normal, karena Cuka apel mengandung potassium, magnesium, acetic acid serta enzim yang dapat membunuh bakteri jahat yang bersarang di wajah. Karena salah satu faktor dari tumbuhnya adalah wajah kotor penuh kuman, maka cuka apel dapat menjadi toner ampuh untuk menghilangkan jerawat.
3. Konsumsi makanan sehat
Makanlah cukup buah serta sayur untuk menyeimbangkan makananan, usahakan memilih makanan dengan kandungan vitamin dan nutrisi seperti omega 3 dan vitamin C untuk menghilangkan jerawat atau mencegah jerawat datang lagi.
4. Pelembap dari lidah buaya
Selain tanaman lidah buaya (aloe vera) merupakan bahan alami, aloe vera juga dipercaya dapat menghilangkan jerawat ataupun bekas jerawat, dan berkhasiat untuk menenangkan iritasi karena rasa dingin yang dapat dirasakan saat diaplikasikan ke kulit.
5. Jangan menyentuh wajah
Biasanya kebanyakan orang tidak sabar untuk menghilangkan jerawatnya sehingga mereka sering memegang jerawat, namun sebenarnya melakukan hal tersebut justru akan membuat jerawat meradang semakin parah karena tangan digunakan untuk menyentuh banyak benda jadi berpotensi tertempel bakteri, sehingga berpotensi menimbulkan bekas jerawat lebih hitam.
6. Mencuci seprei kasur dan bantal secara rutin
Jika bantal kotor penuh bakteri dan kuman, semua itu akan menempel di wajah, sehingga membuat wajah semakin berjerawat, jadi cucilah seprai bantal, kamu pun dapat mencegah jerawat dengan tidur di bantal yang bersih.
7. Jangan terlalu sering mencuci wajah
Mencuci wajah cukup dua kali sehari pada saat mandi pagi dan sore, lebih dari itu dapat berpotensi membuat wajah menjadi iritasi dan memproduksi lebih banyak lagi minyak yang dapat menumbuhkan jerawat, dan gunakan pelembab agar kulit ternutrisi sehingga kulit tidak akan memproduksi minyak berlebih.
8. Kompres dengan menggunakan es batu
Cara mudah untuk meredakan peradangan dan membantu menenangkan kulit, karena es batu dapat menghilangkan minyak berlebih serta kotoran penyebab jerawat.
9. Jangan menggunakan riasan wajah berlebih
Ketika kulit sedang berjerawat, hindari penggunaan riasan wajah tebal dan berbentuk padat seperti stik dan krim, karena produk tersebut biasanya mengandung polyethylene atau ethylhexyl palmitate yang berbahaya untuk kulit berjerawat.
10. Menggunakan masker wajah alami
Untuk merawat wajah, bisa dengan memanfaatkan bahan-bahan alami disekitar dan membuatnya sendiri, karena bagi beberapa kulit yang sensitif kandungan dari bahan-bahan masker buatan pabrik justru akan menimbulkan jerawat. Berikut campuran bahan alami yang ampuh menghilangkan jerawat yang bisa kamu coba, alpukat dan madu, yogurt dan madu, pisang dan kunyit, bawang putih, tomat, mentimun, dan kulit jeruk.
Advertisement