Waspadai Invasi Rusia, Begini Kondisi Tegang di Ukraina
Sumber-sumber intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Rabu 16 Februari 2022 pukul 03.00 dini hari waktu Moskow. Anehnya, saat informasi itu keluar, Moskow menarik sebagian pasukannya dari perbatasan kedua negara.
Sumber intelijen AS mengatakan pasukan Moskow dapat menargetkan pusat komando dan kendali militer dan pemerintah Kiev dengan rentetan serangan rudal dari udara sebelum tank meluncur melewati perbatasan.
Pantauan KBRI di Ukraina
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementrian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan jika kondisi Ukraina hingga saat ini masih kondusif.
"Berdasarkan pantauan KBRI Kyiv per hari ini, kondisi di Ukraina relatif masih kondusif," tutur Judha Nugraha melalui keterangan resmi, Rabu 16 Februari 2022.
Judha juga mengatakan, warga Ukraina setempat saat ini terlihat tetap tenang. Bahkan, tidak ada panic buying atau rush mengambil uang di bank setempat.
"Kami memantau ada beberapa Perwakilan Asing di Ukraina yang menghimbau warganya yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk dapat kembali pulang," katanya kembali.
Namun dalam hal ini, himbauan tersebut masih dalam sebatas imbauan. Dan hingga hari ini tidak ada Perwakilan Asing yang secara aktif mengevakuasi warganya keluar Ukraina.
Sementara itu, berdasarkan database KBRI Kyiv, saat ini terdapat 138 WNI yang berada di Ukraina.
"Angka ini turun dari angka sebelumnya 148 orang, dan sebagian WNI yang melakukan perjalanan sementara ke Ukraina telah pulang ke Indonesia," jelas Judha.
Hingga sampai saat ini KBRI Kyiv terus menjalin komunikasi dengan para WNI. Dan mereka pun saat ini dalam kondisi aman, sehat dan tetap tenang.
Maka dari itu, KBRI juga mengimbau agar para WNI selalu waspada dan selalu memantau infomasi resmi yang disampaikan otoritas setempat.
"Jika terdapat kondisi mendesak agar segera menghubungi hotline KBRI Kyiv di No. WA +380 503347917," tutupnya.
Saat AS Imbau Tinggalkan Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Dalam sebuah kutipan dari wawancara dengan NBC News, pembawa acara Lester Holt bertanya kepada Biden, apa dia mungkin mengirim pasukan AS ke Ukraina untuk membantu warga Amerika yang mencoba melarikan diri.
"Itu adalah perang dunia ketika Amerika dan Rusia mulai menembak satu sama lain. Kami berada di dunia yang sangat berbeda dari sebelumnya," kata Biden dilansir dari The National, Jumat lalu.
Dia mengatakan, jika Putin 'cukup bodoh' untuk menginvasi Ukraina.
"Tapi, dia cukup pintar untuk tidak melakukan apa pun yang akan berdampak negatif pada warga Amerika," lanjut Biden. "Warga Amerika harus pergi sekarang," desak Biden.
Kementerian Luar Negeri AS memperingatkan, agar warganya tidak melakukan perjalanan ke Ukraina atau Rusia. Alasannya karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia dan Covid-19.