Waspadai Gejala Iritasi Kulit dan Cara Mencegahnya
Iritasi bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya sabun cuci, sabun mandi atau karena gaya hidup yang tidak bersih. Biasanya ditandai dengan ruam kemerahan di area kulit yang menggembung, dan menyebabkan bercak merah. Kulit juga akan merasakan gatal, menjadi kering, dan terasa seperti sensasi terbakar. Pada area bibir, lidah, dan mata juga akan menjadi membengkak.
Pada kondisi ringan, iritasi kulit mungkin tidak berbahaya. Namun, iritasi kulit yang parah bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Gejala iritasi wajah bisa disebabkan oleh cuaca panas, makanan pedas, kesalahan dalam memilih produk kecantikan hingga gigitan dari serangga. Iritasi mempunyai dua macam jenis yakni eritema dan udema. Seperti apa gejala iritasi kulih wajah dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Iritasi Kulit?
Iritasi pada kulit merupakan kondisi ketika lapisan terluar kulit yang sensitif bersentuhan dengan bahan pakaian seperti bahan wol, beberapa jenis tanaman, atau zat-zat yang terkandung dalam produk pembersih dan deterjen.
Jika dibandingkan dengan kulit wajah atau tangan, kulit di area kelamin lebih rentan mengalami iritasi, karena kulit pada bagian tersebut memiliki lapisan paling tipis (horny layer) atau dikenal pula dengan lapisan tanduk (stratum corneum) yang berfungsi untuk melindungi kulit dari masuknya zat asing ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam, lapisan tersebut memiliki ketebalan yang berbeda di setiap bagian tubuh.
Iritasi juga memiliki dua macam jenis, yakni eritema dan udema. Eritema merupakan peradangan kulit yang disebabkan oleh adanya respon dilatasi pada kapiler yang disebabkan oleh racun kimia dan sunburn sehingga menyebabkan kemerahan pada area kulit wajah. Sedangkan, Udema adalah akumulasi yang berlebihan dari cairan serosa atau air dalam sel, jaringan atau rongga serosa.
Penyebab Iritasi
1. Cuaca panas
Hawa atau cuaca panas dapat memicu terjadinya masalah kulit, salah satunya memicu iritasi yang berkaitan dengan munculnya keringat.
2. Sabun
Sering mencuci tangan atau wajah akan memicu iritasi karena akan menyebabkan kulit menjadi kering dan kehilangan minyak alami pada tubuh.
3. Produk perawatan kulit wajah
Iritasi kulit wajah juga bisa disebabkan oleh adanya penggunaan produk perawatan kulit wajah tertentu. Hal tersebut termasuk sabun pembersih, pelembap, toner wajah, serum wajah, dan krim wajah, karena dalam perawatan terkandung beberapa zat yang mungkin bisa memicu terjadinya iritasi pada kulit wajah, seperti asam askorbat, paraben, dan asam hidroksi alfa.
4. Produk pembersih rumah
Penggunaan produk pembersih rumah, seperti pembersih kaca, pembersih furnitur, pembersih lantai, disinfektan toilet, umumnya mengandung bahan-bahan kimia yang juga berisiko menyebabkan iritasi kulit.
5. Tabir surya atau sunscreen
Penggunaan sunscreen juga bisa memicu iritasi kulit, hal tersebut bisa saja terjadi jika dalam sunscreen terdapat kandungan paraaminobenzoic acid (PABA) yang bisa memicu iritasi kulit pemakainya.
6. Makanan
Makanan juga bisa menjadi pemicu terjadinya iritasi kulit, atau makanan yang memiliki cita rasa asam dan pedas.
7. Tanaman
Beberapa orang juga ada yang memiliki alergi atau sensitif terhadap jenis tanaman tertentu yang bisa menyebabkan terjadinya iritasi, dan bila memunculkan reaksi parah gejala iritasi akan terjadi selama berbulan-bulan.
Cara Mengatasi Iritasi Kulit
1. Menjaga kelembapan kulit
Bagi pemilik kulit kering gejala iritasi bisa dicegah dengan cara menggunakan pelembap secara teratur untuk menghidrasi kulit.
2. Konsumsi air putih yang banyak
Cara lain mencegah terjadinya iritasi adalah dengan meminum air putih secara teratur dan rutin karena air akan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan membantu menjaga kelembapan kulit
Gejala Iritasi Kulit
Gejala kulit mengalami iritasi antara lain kulit terasa gatal, kulit kemerahan dan membengkak, kulit memunculkan bercak ruam (bintik-bintik kecil kemerahan) terasa panas atau perih.
Cara Alami Mengatasi Iritasi Kulit
Pada umumnya, iritasi kulit dapat diatasi sendiri dengan cara kompres menggunakan air dingin atau es batu. Selain itu, Anda juga bisa menyembuhkan iritasi kulit tersebut dengan rutin mengoleskan pelembap kulit.
Selain itu, gejala iritasi bisa diatasi secara alami dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak terkontaminasi oleh zat-zat kimia berbahaya.
1. Minyak zaitun
Kandungan vitamin E dalam zaitun akan membantu menyembuhkan dan meningkatkan regenerasi kulit, lalu kandungan antioksidan di dalamnya akan membantu mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit.
2. Mentimun
Dalam timun terkandung potasium dan fisetin yang memberikan sensasi dingin pada kulit juga berfungsi untuk meredakan rasa gatal dan sakit pada kulit wajah.
3. Lidah buaya
Meruapakan salah satu tanaman yang paling efektif dalam mengurangi rasa tidak nyaman ketika iritasi, kandungan vitamin A, C, dan E akan membantu mencegah radikal bebas akibat paparan polusi udara, karena lidah buaya berfungsi sebagai antioksidan dan juga memberikan efek dingin di kulit.
Masker Putih Telur Bisa Picu Iritasi
Penggunaan putih telur sebagai masker alami juga bisa memicu berbagai macam reaksi hingga memicu iritasi, karena beberapa faktor, di antaranya.
1. Menimbulkan alergi
Alergi ini bisa muncul ketika sedang mengoleskan masker putih telur di kulit, beberapa ciri-ciri munculnya gejala alergi yang disebabkan oleh penggunaan masker putih telur seperti muncul rasa gatal yang ekstrim, bercak merah, ruam, hingga kesulitan bernafas.
2. Gejala intoleransi terhadap telur
Pada beberapa orang, pemakaian masker putih telur juga bisa menyebabkan masalah pencernaan dan peradangan atau ketika seseorang memakan telur. Meski masker putih telur digunakan di permukaan kulit wajah, risiko tidak sengaja menelan telur itu masih ada.
3. Infeksi salmonella
Infeksi bakteri salmonella bisa terjadi ketika seseorang sedang memakan telur mentah yang terkontaminasi dengan bakteri salmonella. Hal ini juga bisa terjadi ketika dipakai untuk masker.
4. Infeksi lainnya
Mengaplikasikan makanan mentah ke kulit bukan ide yang bagus, terlebih jika memiliki kulit yang sensitif atau kulit yang baru-baru ini terluka. Jika iritasi bertambah parah, segera periksa ke dokter untuk penanganan dan pengobatan yang tepat.