Waspadai Bahaya Gejala Klaudikasio ketika Olahraga
Banyak kasus terjadi ketika sedang berolahraga, seperti nyeri pada kaki, lutut, betis, serangan jantung atau kematian mendadak. Beberapa kasus tersebut tidak ditandai dengan gejala sakit sebelumnya atau orang yang mengalaminya dalam keadaan sehat sebelumnya. Sebagai informasi, hal tersebut merupakan gejala klaudikasio.
Claudication atau klaudikasio adalah nyeri yang timbul saat Anda melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga. Kondisi ini masuk dalam kategori gejala, yang biasanya terjadi akibat adanya penyempitan arteri pada tangan dan kaki sehingga menyebabkan kekurangan darah pada area sekitarnya.
Salah satu contohnya adalah penyakit arteri perifer, yakni penyempitan arteri tungkai yang membatasi aliran darah. Umumnya rasa nyeri dirasakan pada kaki, tapi bisa bisa juga dirasakan pada tangan, tergantung dengan tingkat keparahannya. Otot betis adalah area yang paling sering terkena, namun area kaki lainnya, seperti paha hingga bokong juga bisa mengalaminya. Nyeri biasanya terjadi saat atau sesudah berolahraga dan baru hilang saat istirahat.
Apa Itu Klaudikasio?
Menurut John Hopkins Medicine, klaudikasio umum terjadi pada pria berusia 55 dan perempuan 60 tahun. Tetapi, jika mengingat kasus kematian aktor Ashraff Sinclair yang punya hobi olahraga berat seperti CrossFit di pusat kebugaran.
CrossFit merupakan gerakan dari berbagai olahraga termasuk, senam, angkat besi, powerlifting, dan dayung. Itu dibuat oleh mantan pesenam Greg Glassman, seperti melansir dari laman Menshealth, 19 Februari 2020. Diduga akibat kelelahan usai berolahraga, suami penyanyi sekaligus artis Bunga Citra Lestari (BCL) itu mengalami serangan jantung pada 18 Februari 2020 pagi.
Rasa nyeri yang tidak konstan, atau terjadi saat olahraga dan hilang setelah Anda beristirahat menandakan gejala intermiten. Namun, ada juga yang awalnya hanya merasakan nyeri jika berjalan dalam jarak tertentu. Namun, seiring waktu akan semakin parah sehingga membuat penderitanya hanya mampu berjalan dalam jarak yang pendek. Lama-kelamaan, penderitanya mungkin tidak bisa lagi berjalan karena rasa sakitnya yang begitu parah.
Selain pada kaki dan tangan, area tubuh lain juga bisa menimbulkan rasa nyeri, contohnya area perut, pinggul, bahu, lengan bawah, dan selangkangan. Jika muncul lebih dari satu area yang terasa nyeri, penyumbatan terjadi lebih pada satu area. Tidak hanya nyeri, beberapa penderitanya juga bisa mengalami gejala pegal, tidak nyaman, atau kelelahan pada otot setiap kali menggerakan otot di area tubuh yang terkena. Parahnya, saat istirahat pun rasa sakit tetap bisa terasa.
Penyebab Klaudikasio
Bagi beberapa orang yang memiliki gejala klaudikasio intermiten atau penyempitan arteri perifer disebabkan oleh beberapa faktor.
1. Deep vein thrombosis: yaitu penyumbatan pada pembuluh darah vena dalam.
2. Lumbar spinal stenosis: yaitu penyempitan pada tulang belakang atau punggung bagian bawah.
3. Fibromuscular dysplasia: yaitu terjadinya pertumbuhan abnormal pada dinding sel pembuluh darah arteri.
4. Herniated lumbar disk: yaitu gangguan yang terjadi di bantalan sendi tulang belakang bagian bawah hingga tulang ekor.
5. Peradangan pada pangkal paha, lutut, atau pergelangan kaki.
6. Vaskulitis: yaitu kondisi yang mengacu pada terjadinya peradangan dan matinya pembuluh darah, termasuk di dalamnya kondisi-kondisi seperti giant cell arteritis, arteritis Takayasu, penyakit Buerger, polyarteritis nodosa, dan penyakit Bechet.
7. Otot yang menegang
8. Kista Baker
- Penyebab klaudikasio langka pada usia remaja
1. Terbentuknya kista pada pembuluh arteri utama di bagian belakang lutut.
2. Popliteal entrapment: yaitu tekanan yang terjadi pada pembuluh arteri di bagian belakang lutut.
3. Persistent sciatic artery: yaitu kelainan sejak lahir (kongenital), yang ditandai dengan gangguan sirkulasi darah pada tubuh bagian bawah.
Faktor Risiko Klaudikaso
1. Memiliki kebiasan merokok yang parah.
2. Mempunyai kadar kolesterol yang tinggi.
3. Adanya tekanan darah tinggi.
4. Memiliki riwayat penyakit diabetes.
5. Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
6. Faktor keturunan atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat sakit kondisi klaudikasio, aterosklerosisi, atau penyakit arteri perifer.
7. Memiliki penyakit ginjal kronis.
Gejala Munculnya Klaudikasio
Melansir dari laman Mayo Clinic bahwa gejala klaudikasioa berupa.
1. Area kulit yang nyeri akan terasa dingin bila disentuh.
2. Rasa nyeri yang parah dan terus-menerus akan berlanjut hingga menjadi mati rasa.
3. Warna kulit pada area yang terkena akan berubah warna.
4. Jika ada luka pada area tersebut, maka proses penyembuhannya akan sangat lambat sehingga memungkinkan terjadinya infeksi.
Komplikasi Kaludikasio
1. Berisiko tinggi mengalami serangan jantung atau stroke.
2. Memiliki luka (lesi) yang tidak kunjung sembuh.
3. Adanya kematian pada otot dan juga jaringan kulit (gangren)
4. Mengalami cacat karena menjalani amputasi pada anggota tubuh.
Pengobatan Klaudikasio
1. Konsumsi obat
Untuk mengurangi risiko penyumbatan pada pembuluh darah maka biasanya dokter akan menyarankan untuk konsumsi aspirin, sedangkan untuk melancarkan sirkulasi darah akan disarankan obat seperti clopidogrel, dipyridamole, atau ticlopidine.
2. Angiopasti
Bila klaudikasio semakin parah maka akan dilakukan tindakan angiopasti, yakni prosedur untuk melebarkan pembuluh darah yang mengalami penyempitan dengan memasukkan serta menggembungkan balon kecil di dalam pembuluh darah yang menyempit guna melancarkan sirkulasi darah.
3. Operasi pembuluh darah
Yakni prosedur pengambilan pembuluh darah yang masih sehat dari bagian tubuh lainnya untuk menggantikan pembuluh darah yang rusak atau menyebabkan klaudikasio intermiten, kondisi tersebut akan menyebabkan pembuluh darah baru tersebut menjadi jalur alternatif menggantikan pembuluh arteri yang mengalami penyumbatan.
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Risiko Klaudikasio
Tumbulnya gejala klaudikasio juga bisa disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat sehingga akan menjadi pemicu, maka dengan mengubah pola hidup menjadi sehat akan mengurangi tingkat keparahan dari gejala klaudikasio, diantaranya.
1. Berhenti atau mengurangi rokok
Faktor gejala klaudikasio bisa dipicu oleh adanya kebiasan merokok yang sudah akut, maka cara mengurangi gejala tersebut dengan cara berhenti merokok atau menguranginya secara bertahap.
2. Berolahraga
Sebelum melakukan olahraga sebaiknya melakukan pemanasan secara matang terlebih dahulu untuk membantu menstabilkan jantung serta menjaga kesehatan jantung dan juga membantu mengendalikan berat badan.
3. Menjalani pola diet yang sehat
Terkadang orang ingin melakukan diet secara ekstrem agar cepat mendapatkan hasil seperti turunnya berat badan secara tak terkendali, namun hal tersebut justru akan menimbulkan masalah kesehatan lain seperti masalah pencernaan, untuk itu lakukanlah diet yang sehat dengan konsumsi makanan dan minuman sehat secara teratur dan cukup atau sesuaikan dengan kebutuhan kalori per harinya.
4. Berhati-hati dalam melakukan aktivitas
Beberapa orang yang memiliki masalah pembuluh arteri akan mengalami kesulitan sembuh dari luka, sehingga perlu berhati-hati dalam melakukan kegiatan agar tak menimbulkan luka.
Pencegahan Klaudikasio
1. Berhenti merokok dan menjauhi paparan asap rokok.
2. Konsumsi makanan sehat dan seimbang.
3. Rajin berolahraga dan tidak malas bergerak.
4. Menjaga berat badan agar tidak obesitas.
5. Ikut perawatan dan mengikuti saran yang diberikan oleh dokter dengan menerapkan gaya hidup sehat bila memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi, dengan mengubah pola hidup sehat tersebut maka akan membantu mengendalikan kadar gula darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah yang stabil.