Waspadai 10 Penyakit Pada Anjing, Kenali Juga Ciri-cirinya
Selain kucing, ikan, dan burung. Anjing juga menjadi primadona bagi sebagian orang. Hewan yang terkenal setia dengan pemiliknya itu juga memiliki banyak peminat untuk memeliharanya. Selain bisa dimanfaatkan sebagai teman, anjing juga memiliki insting yang tinggi.
Sama halnya dengan manusia, anjing juga bisa terjangkit penyakit, seperti diare, penyakit distemper, virus parvo, cacing hati, penyakit ginjal, hingga yang paling membahayakan rabies. Terkadang anjing yang akan terserang penyakit juga akan memunculkan beberapa ciri, dan hal itulah yang perlu diwaspadai atau diperhatikan ketika Anda memiliki peliharaan kesayangan.
Untuk itu, simak beberapa jenis penyakit yang bisa menjangkiti anjing dan ciri yang harus diwaspadai ketika anjing mulai menunjukkan gejala seperti dalam ulasan Ngopibareng.id kali ini.
Ciri-ciri Anjing Sakit
1. Kebiasaan makan yang aneh
Anjing yang sedang sakit biasanya akan menjadi kurang nafsu makan, tak seperti biasanya. Asalkan ia masih tampak aktif dan mau bermain, hal ini mungkin menandakan bahwa kondisinya masih baik-baik saja.
Namun, jika anjing tidak makan selama dua hari atau lebih, hingga tampak sangat lemas dan kelelahan, ini merupakan salah satu tanda yang jelas bahwa ia perlu diperiksa.
Beberapa penyakit juga bisa menyebabkan kebiasaan makan anjing yang tidak biasa. Misalnya, jika anjing biasanya berperilaku baik, tetapi tiba-tiba mulai merampok dapur atau membongkar tempat sampah, sebaiknya segera membawanya ke dokter hewan.
Sementara itu, ketika sedang mengalami gangguan pencernaan, terkadang anjing bisa lebih sering makan daun atau rumput, lalu memuntahkannya. Perilaku ini bisa jadi merupakan cara anjing untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakannya.
2. Perubahan perilaku
Ciri-ciri anjing sakit juga bisa dikenali melalui perubahan perilaku. Sebagai pemilik atau pengasuh anjing, pemilik tentu harus tahu rutinitas anjing dengan jeli. Dengan begitu, ketika ada perubahan perilaku yang tidak biasa atau menyimpang, bisa langsung menyadarinya.
Misalnya, jika anjing yang biasanya cerdas dan aktif saat digendong, tetapi tiba-tiba menjadi pendiam, lemas, dan tidak responsif, kemungkinan besar ia mencoba memberi tahu kamu bahwa ia sedang sakit atau merasa tidak enak badan.
3. Rasa haus yang berlebihan
Selain peka dengan perilakunya, penting juga untuk mengetahui berapa banyak air yang biasa anjing peliharaan Anda minum setiap harinya.
Pasalnya, seekor anjing yang haus berlebihan dan minum lebih banyak air dari biasanya sebagai tanda bahwa ia sedang mengalami kondisi tertentu, mulai dari kepanasan (heatstroke), dehidrasi, diare, leptospirosis, penyakit ginjal, hingga diabetes.
Untuk mengecek apakah anjing peliharaan Anda minum terlalu banyak air, bisa dengan melihat dari seberapa banyak air seni yang dikeluarkan anjing atau seberapa sering Anda harus mengisi ulang mangkuk airnya.
4. Tampak lesu dan lelah
Anjing tampak lesu dan lelah juga merupakan tanda bahwa ia sedang sakit atau ada sesuatu yang mengganggunya. Seekor anjing yang lesu biasanya tidak tertarik bermain atau berjalan-jalan, dan kurang antusias dalam aktivitas yang biasanya ia nikmati.
Apabila gejala ini terus berlanjut hingga lebih dari dua hari atau kondisinya tampak semakin lemah, sebaiknya segera bawa anjing Anda ke dokter hewan. Hal ini bisa saja menandakan bahwa ia mengalami anemia, kurang gizi, atau infeksi, misalnya infeksi parasit darah atau leptospirosis.
5. Muntah
Ciri anjing sakit yang patut diwaspadai lainnya adalah ketika dia akan muntah untuk menyingkirkan sesuatu yang tidak normal dari dalam sistem pencernaannya. Anda harus waspada ketika anjing peliharaan Anda sering muntah, apalagi disertai muntah darah dan demam.
Sama halnya seperti manusia, muntah yang parah bisa menyebabkan anjing mengalami dehidrasi. Jadi, pastikan untuk segera mencari perawatan medis yang tepat.
6. Tinja yang tidak biasa
Kotoran anjing adalah indikator yang baik untuk melihat kondisi kesehatannya secara keseluruhan. Anjing yang sehat akan memiliki tinja yang kecil, padat, dan lembab. Sebaliknya, kotoran anjing yang kering, keras, berdarah, atau berlendir bisa menjadi tanda penyakit tertentu, gangguan pola makan, atau dehidrasi.
Selain itu, Jika anjing sering menyeret bokongnya ke lantai, ia mungkin menderita cacingan, penyumbatan atau infeksi kelenjar dubur, infeksi saluran kemih, atau diare.
7. Penurunan berat badan secara tiba-tiba
Kehilangan berat badan dengan cepat dan tidak terduga juga dapat mengindikasikan kondisi kesehatan yang serius pada anjing. Jika berat badannya turun hingga sekitar 10 persen atau lebih, segera periksakan anjing kesayangan Anda ke dokter hewan.
8. Mata berair atau merah
Mata anjing yang normal haruslah jernih dan bebas dari kotoran. Namun, jika mata anjing terlihat berair dan memerah, atau anjing sering menyipitkan mata atau berkedip. Dapat diindikasikan bahwa anjing terkena infeksi atau cedera mata.
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, penyakit yang menyerang mata bisa berkembang dengan cepat dan menyebabkan kebutaan pada anjing.
9. Hidung anjing kering
Normalnya, anjing yang sehat dan bugar akan memiliki hidung yang lembap. Ketika sedang sakit, hidung anjing bisa saja tampak lebih kering. Beberapa kondisi yang dapat membuat hidung anjing kering adalah dehidrasi, kepanasan, alergi, atau gangguan autoimun.
Meski demikian, terkadang hidung anjing yang sakit juga bisa tampak normal dan lembap. Perlu diwaspadai, jika hidung anjing tampak kering dan disertai gejala lain, seperti anjing tampak lemas, kurang nafsu makan, atau tidak seaktif biasanya.
Ada juga gejala lain yang perlu diwaspadai pada anjing yang sakit, yaitu kejang, banyak mengeluarkan air liur, dan tidak mau makan atau minum. Gejala ini bisa saja menandakan bahwa anjing terkena rabies. Penyakit ini biasanya banyak menyerang anjing liar atau anjing yang belum pernah mendapatkan vaksin rabies.
Penyakit Pada Anjing yang Perlu Diwaspadai
1. Diare
Sistem pencernaan adalah organ yang paling mungkin terserang penyakit pada semua jenis makhluk hidup. Rentannya organ ini dikarenakan banyaknya jenis makanan yang masuk ke dalam dan memungkinkan untuk menjadi segala macam virus dan bakteri.
Bahkan, ada kemungkinan akan terjadinya kontraksi yang berlanjut ketika tidak ada penangan yang lebih saat anjing terserang penyakit diare. Parahnya, penyakit ini bisa menyebabkan mereka dehidrasi hingga kematian.
2. Distemper anjing
Distemper anjing, terkadang disebut penyakit hardpad karena mengeraskan hidung dan bantalan kaki anjing, adalah penyakit virus yang sangat menular, yang ditularkan melalui paparan udara atau kontak seperti mangkuk makanan bersama.
Meskipun semua anjing berisiko tertular dengan penyakit distemper anjing, hal itu terutama memengaruhi anak anjing dan anjing yang sangat rentan terhadap virus di udara.
3. Virus parvo
Parvo adalah virus menular yang menginfeksi anjing yang bersentuhan dengan kotoran anjing yang sedang sakit. Namun, parvo mudah menyebar tetapi sulit dibunuh begitu menyerang organ dalam anjing.
Biasanya dokter hewan akan merawat anjing yang mengalami parvo dengan memberikan banyak cairan, elektrolit, dan pencegahan infeksi sekunder, tetapi seringkali berakibat fatal.
Cara terbaik untuk menjaga anjing tetap aman adalah dengan memberinya vaksinasi dan menjauhkannya dari semua kotoran, terutama kotoran yang terinfeksi.
4. Cacing hati
Cacing hatis= adalah parasit yang hidup di dalam hati anjing yang menyebabkan kerusakan pada jantung, pembuluh darah, dan paru-paru jika dia terinfeksi. Cacing hati disebarkan oleh nyamuk, tidak hanya di tempat dengan iklim kering.
Ciri-ciri jika anjing terkena cacing hati pun meliputi berkurangnya nafsu makan, sesak napas, batuk-batuk yang terjadi secara berurutan pada anjing.
5. Rabies
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rabies, disebarkan melalui gigitan atau air liur dari hewan yang terinfeksi, dan berakibat fatal setelah hewan tertular dan mulai menunjukkan gejala.
Gejala-gejalanya pun meliputi demam, hiperaktif, dan terjadi luka bakar pada beberapa bagian. Karena tingkat keparahannya dan mudah menyebar ke manusia, banyak kota, negara, taman, dan tukang perawatan mewajibkan anjing untuk mendapatkan vaksin. Tidak ada pengobatan untuk anjing setelah terjangkit rabies, dan hal ini dapat berakibat fatal.
Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan memberinya vaksinasi dan menjauhkannya dari satwa liar yang rabies, karena dengan melakukan vaksinasi, diharapkan satwa yang berpotensi terkena rabies akan lebih kebal terhadap virus ini sehingga tidak bisa menularkan ke hewan lainnya jika terinfeksi.
6. Penyakit lyme
Penyakit Lyme ini disebabkan oleh bakteri yang berasal dari gigitan kutu (paling umum kutu rusa) dan setelah masuk ke aliran darah, ia akan menyebar ke persendian dan menyebabkan rasa sakit pada anak anjing. Jika tidak diobati, penyakit lyme bisa berakibat fatal.
Penyakit Lyme dapat diobati dengan antibiotik dan dicegah dengan memberinya vaksinasi dan memeriksa kutu tubuhnya setelah terpapar di luar ruangan.
7. Batuk kenel
Batuk kenel merupakan infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran udara.
Disebut batuk kenel karena penyakit ini dapat menyebar dengan cepat melalui hewan di dekatnya, seperti tempat penampungan, taman anjing, kandang, dan penitipan anak anjing. Penyakit ini pun dapat menginfeksi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Kontak-kontak dengan hewan yang terjangkit batuk kenel ini pun dapat menyebar melalui batuk, atau berbagi mangkuk atau selimut yang terkontaminasi.
Meskipun semua anjing berisiko, anak anjing, anjing yang tidak divaksinasi, dan anjing yang lebih tua lebih mungkin terkena batuk, karena sistem kekebalan mereka yang lebih lemah.
8. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh kontak (baik secara langsung atau melalui anjing yang sakit) dengan menularkan bakteri Leptospira, yang dapat ditemukan di tanah dan air alami seperti sungai atau danau.
Para ahli mengatakan, anjing juga dapat bersentuhan dengan bakteri dalam urin yang terinfeksi, makanan atau tempat tidur yang terkontaminasi urin atau gigitan dari hewan yang sakit.
9. Penyakit ginjal
Ginjal anjing yang sehat biasanya mampu menghilangkan limbah protein, menyeimbangkan air tubuh, garam dan asam untuk menghasilkan urin berkualitas tinggi. Namun, seiring bertambahnya usia anjing, penyakit ginjal dapat mengganggu aktivitas ini.
Meskipun penyakit ginjal lebih sering terlihat pada anjing yang lebih tua dan tidak dapat dipulihkan atau disembuhkan, perkembangan dan kelemahannya dapat diperlambat segera setelah ditemukan dan diobati.
10. Hepatitis
Hepatitis pada anjing disebabkan oleh virus 'Canine Adeno Virus-1(CAV-1'). Masa inkubasi virus ini adalah 4 sampai 9 hari. Penyakit ini menyerang hati atau lever, ginjal dan dinding pembulu darah melalui urine, feses serta air liur.
Hepatitis pada anjing hanya dapat menular pada anjing serta tidak menyebar pada manusia. Gejala yang di timbulkan berupa demam, tidak nafsu makan, lesu, muntah, dan berak darah. Pencegahan pada penyakit ini bisa menggunakan vaksinasi yang sering di kombinasikan dengan vaksin distemper anjing.
Imunisasi terhadap ICH disarankan dilakukan pada saat melakukan imunisasi terhadap distemper anjing.
Tips Agar Anjing Terhindar dari Penyakit
1. Makanan non-olahan lebih baik
Sama seperti manusia, nutrisi yang terkandung dalam makanan segar lebih mudah terserap dalam tubuh anjing ketimbang makanan olahan. Meskipun sebagian besar orang memilih makanan kaleng agar lebih praktis.
2. Pilih makanan dengan protein tinggi
Diet tinggi protein menghasilkan lebih banyak energi untuk anjing Anda.
3. Teratur mencuci peralatan makan dan minum
Orang seringkali lupa mencuci peralatan anjing dan dibiarkan begitu saja selama berhari-hari. Hal ini memungkinkan bakteri tumbuh dan dapat menyebabkan penyakit dari makanan yang terkontaminasi, seperti sakit perut ringan, muntah, dan diare.
4. Selektif
Cokelat buruk bagi anjing. Begitu juga dengan bawang, anggur, dan kismis.
5. Jaga anjing tak dehidrasi
Secara umum anjing membutuhkan antara setengah dan satu ons penuh air per pound berat badannya. Jika anjing Anda tinggal di iklim yang panas, mungkin membutuhkan lebih.
6. Hindari makanan mentah
Meskipun anjing memiliki DNA yang mirip dengan serigala, bukan berarti anjing bisa diberi daging mentah. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa anjing akan menjadi lebih sehat jika mengonsumsi daging mentah.