Waspada Tumor Testis, Terutama Para Pria Usia Muda
Testis merupakan organ reproduksi pria. Testis terletak di dalam skrotum atau kantong testis. Kantong testis juga bisa terkena penyakit, salah satunya seperti tumor testis. Penyebabnya pun bisa beragam, salah satunya karena adanya perkembangan testis yang tidak normal.
Mengutip dari laman Halodoc, tumor testis merupakan penyakit ganas yang berasal dari sel-sel testis. Dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya, tumor testis adalah jenis penyakit yang jarang terjadi. Namun sering ditemukan pada pria berusia 15-35 tahun.
Testis sendiri merupakan organ reproduksi pria yang berada di dalam skrotum atau kantong testis. Organ ini berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron yang berperan penting dalam perkembangan dan fungsi seksual pria.
Jenis Tumor Testis
1. Tumor sel germinal
Lebih dari 90 persen kanker yang menyerang pria ini bermula dari sel germinal, yakni sel pembuat sperma. Tipe kanker ini kemudian terbagi lagi menjadi dua tipe, yaitu:
Seminoma: Sel kanker tumbuh dan berkembang lebih lambat dan dikategorikan menjadi seminoma klasik (terjadi di usia 25-45 tahun) dan seminoma spermatositik (terjadi di usia 65 tahun ke atas).
Non-seminoma: Jenis kanker ini terdiri atas karsinoma embrional (kanker cepat menyebar ke luar testis), karsinoma kantung kuning telur (kanker yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak), koriokarsinoma (kanker pada orang dewasa, cepat tumbuh tapi cukup langka), dan teratoma (kanker yang menyerang lapisan embrio, seperti endoderm, mesoderm, dan ektoderm).
2. Karsinoma in situ testis
Kanker testis ini terbentuk dari sel abnormal yang berkemungkinan kanker atau bukan kanker. Sel abnormal mulai terlihat, tapi belum menyebar ke luar dinding tubulus seminiferus (tempat terbentuknya sperma).
3. Tumor stroma (tumor stroma gonad)
Tumor yang berawal di jaringan penghasil hormon dan pendukung fungsi testis. Jenis tumor ini terbagi menjadi tumor sel leydig (terbentuk pada area testis pembuat hormon testosteron) dan tumor sel sertoli (terbentuk pada sel yang memberi makan sel germinal).
Penyebab Tumor Testis
Tidak diketahui penyebab pasti dari tumor testis, namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tumor testis, yaitu:
Menderita kriptorkismus, yaitu kondisi testis yang tidak turun
Menderita kelainan perkembangan testis, misalnya akibat sindrom Klinefelter
Pernah menderita kanker testis sebelumnya
Memiliki keluarga dengan riwayat kanker testis
Menderita HIV/AIDS
Berusia 15-49 tahun
Gejala Tumor Testis
Benjolan atau bengkak di testis
Gejala tumor testis yang paling umum ialah munculnya benjolan atau terjadinya pembengkakan pada testis. Bentuknya bisa berupa benjolan sekecil kacang, namun kadang bisa juga lebih besar.
Atau adanya perbedaan ukuran antara kedua testis. Jika diperhatikan, satu testis mungkin terlihat lebih rendah ke bawah. Selain itu, beberapa orang juga merasakan pegal di sekitar perut bawah hingga selangkangan.
Nyeri di payudara
Nyeri payudara adalah gejala tumor testis jenis sel tumor germinal yang cukup jarang terjadi. Munculnya gejala kanker testis ini disebabkan oleh hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang berlebihan sehingga merangsang pertumbuhan payudara.
Pada jenis tumor sel Leydig, hormon estrogen menjadi berlebihan membuat ukuran payudara jadi lebih besar. Gejala membesarnya payudara pada orang yang terkena kanker testis inilah yang membuat payudara terasa nyeri.
Pubertas dini
Jenis tumor sel Leydig dapat menimbulkan gejala berupa pubertas dini, yakni anak-anak yang mungkin terkena kanker testis akan menunjukkan tanda pubertas lebih awal dibanding anak lainnya, seperti suara menjadi lebih berat dan tumbuh rambut pada tubuh.
Atau gejala lain yang bisa muncul, seperti:
Nyeri punggung bawah yang menandakan kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
Sakit perut karena kelenjar getah bening yang membesar atau kanker telah menyebar ke organ hati.
Sakit kepala terus menerus dan mudah bingung karena kanker menyebar ke otak.
Sesak napas, nyeri dada, atau batuk karena kanker sudah menyebar ke paru-paru.
Kompikasi pada Tumor Testis
Tumor testis yang tidak segera ditangani dengan tetap justru akan menimbulkan komplikasi. Tumor testis juga bisa menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lainnya. Pada beberapa kasus, kanker testis dapat menyebar ke kelenjar getah bening, perut, atau paru-paru. Meskipun jarang terjadi, kanker testis juga bisa menyebar ke organ hati, tulang, dan otak.
Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah kemandulan setelah prosedur orkiektomi, tetapi hal tersebut biasanya hanya terjadi bila kedua testis diangkat. Jika hanya satu testis yang diangkat, fungsi seksual dan kemampuan pasien untuk memiliki anak tidak akan terganggu.