Waspada TBC, 54 Warga Bondowoso Meninggal Selama 2021
Penyakit tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu penyakit menular yang harus diwaspadai masyarakat Bondowoso di tengah gencarnya vaksinasi Covid-19. Ini setelah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso menyebutkan, selama 2021 terdapat 900 warga terjangkit penyakit TBC. Bahkan, 54 penderita penyakit menular ini meninggal dunia.
Pada 2022, warga Bondowoso terjangkit penyakit TBC terus berlanjut. Hingga Rabu 16 Maret 2022, sudah ada 155 warga terjangkit penyakit disebabkan mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru ini.
Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Bondowoso, Goel Fitri Purwandari mengatakan, tingginya kasus TBC pada 2021 hingga 45 penderita meninggal.
Pada 2022, per 16 Maret, sudah ada 155 warga terjangkit penyakit TBC, dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya, penderita TBC tidak memeriksakan ke dokter dan penderita tidak mengikuti aturan mengonsumsi obat selama 6 bulan.
"Padahal, selama proses penyembuhan penderita TBC harus minum obat minimal enam bulan tidal boleh putus. Tapi, baru dua bulan konsumsi obat dan merasa nyaman, penderita TBC sudah berhenti," kata Goek Fitri, Rabu, 16 Maret 2022.
Selain itu, tambah dia, masih kurangnya perilaku hidup sehat dan bersih masyarakat Bondowoso menjadi penyebab tingginya kasus TBC. "Penderita TBC di Bondowoso tersebar merata di 23 kecamatan. Warga yang terjangkit rata-rata usia 15 - 45 tahun," terangnya.
Melihat kondisi tersebut, Dinkes Bondowoso menggandeng 3 NGO, yakni Yapikma, SSR Yabhysa, dan Pokja TBC/HIV melalukan penanganan TBC di 18 kecamatan. "Kami terjun langsung melalukan penyuluhan, investigasi kontak, dan gerebek TBC di desa dan ponpes, juga nanti ke lapas," pungkasnya.