Waspada, Omicron telah Menyebar di 13 Kabupaten/Kota di Jatim
Virus covid-19 varian omicron disebut telah menyebar di 13 kabupaten/kota di Jatim.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mengatakan hingga saat ini ada 108 orang terkonfirmasi positif covid-19 varian omicron yang ada di Jatim.
"Yang terkonfirmasi omicron ada 108 orang tersebar di 13 kabupaten/kota di Jatim. Data ini berdasarkan data yang dilaporkan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) ke Dinkes," kata Erwin saat dikonfirmasi, Kamis, 3 Februari 2022.
Namun Erwin tidak memerinci detail 108 pasien tersebut. Dia hanya menyebut sebanyak 31 pasien di antaranya tercatat di Surabaya, 22 pasien di Kota Malang.
Kemudian, lima pasien di Sidoarjo, lima pasien di Gresik, lima pasien di Madiun, lima pasien di Malang, empat pasien di Pasuruan, dan masing-masing satu pasien di Jember, Kota Mojokerto, Lamongan, Pacitan, serta Trenggalek.
"Seluruh kasus omicron di Jatim ini telah melewati pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) di ITD Unair," jelasnya.
Dari total 108 pasien positif omicron, lanjut Erwin, 47,2 persen di antaranya telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi. Sedangkan 52,8 persen lainnya masih menjalani isolasi dengan kondisi mayoritas tanpa gejala.
Menurut Erwin, sebanyak 63 persen yang terinfeksi varian omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dua dosis. Maka dari itu mereka tidak bergejala, dan jika pun bergejala hanya gejala ringan.
"Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat covid-19," ungkapnya.
Erwin menegaskan bahwa vaksinasi saja belum cukup, yang artinya tetap harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Erwin mengaku sejumlah upaya telah dilakukan Dinkes dan Satgas penanganan Covid-19 Jatim untuk mengantisipasi lonjakan omicron.
Misalnya self assesment kesiapan rumah sakit, meningkatkan rasio tempat tidur, menyiapkan pengaturan SDM kesehatan, melakukan pemenuhan logistik kesehatan, menyiapkan alur pelayanan pasien, dan sistem rujukan pasien.
"Kewaspadaan individu juga harus terus ditingkatkan untuk menghindari potensi penularan omicron. Protokol kesehatan 5M dan vaksinasi harus berjalan beriringan sebagai kunci untuk melindungi diri dan orang sekitar dari penularan omicron," ujarnya.