Dua Lokasi di Surabaya Dilanda Kebakaran
Musim kemarau panjang menyebabkan kebakaran meningkat di Kota Surabaya. Kali ini kebakaran terjadi di dua titik, yakni di Dukuh Kupang Utara dan Kutai Gang Mawar.
Kebakaran yang terjadi di Dukuh Kupang Utara melanda sebuah gudang rongsokan dekat SMK Giki 1 Surabaya, kemudian di Kutai Gang Mawar melanda tiga rumah yang terbakar akibat pembakaran sampah di lahan kosong.
Kebakaran yang terjadi di sebelah bangunan SMK Giki 1 Surabaya itu diketahui milik Aisyah Munawaroh. Api melahap 80 persen bangunan tersebut. Beruntung api tidak merembet ke sekolah yang berada persis di sebelah bangunan.
Bambang Vistadi, Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya mengatakan ada lima unit mobil PMK yang dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Dukuh Kupang tersebut.
"Lima unit PMK dikerahkan ke lokasi dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Bangunan yang terbakar adalah bangunan liar dan ada tujuh bangunan yang menempel di gedung sekolah Giki, namun sekolahnya aman," katanya kepada Ngopibareng.id, Senin 23 September 2019.
Sementara kebakaran yang terjadi di kawasan Kutai, Surabaya diduga karena warga yang membakar sampah di lahan kosong.
Bambang menjelaskan, kebakaran kedua hari ini melahap tiga rumah berlantai dua. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
“Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.00 WIB. Ada sekitar 20 unit mobil PMK yang diberangkatkan dan proses sedikit lama karena gangnya sempit hanya lebar satu meter," ujarnya.
Terkendalanya akses menuju lokasi titik api, membuat petugas unit belalang tak bisa menembus. Api pun membesar. Karena itu selang harus disambung sampai enam selang utama menjadi satu aliran air.
Bambang memaparkan, jika enam sampai tujuh selang tersambung maka petugas harus mengatur jalur sepanjang 140 meter. Jauhnya jangkauan tersebut membuat petugas harus memutar otak agar segera mengepung api agar cepat dipadamkan.
"Kita harus membobol tembok supaya bisa memotong jalur api dan mengepung api saat proses pemadaman," katanya.
Sementara, meski melahap tiga rumah, akibat kejadian kebakaran ini tak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja, kerugian material mencapai ratusan juta karena tiga rumah tersebut berpenghuni.
Bambang mengimbau kepada warga Surabaya untuk tidak melakukan pembakaran semak dan sampah di musim kemarau ini bila tidak ingin berakibat fatal.
"Saya imbau warga tolong jangan bakar-bakar sampah atau rumput di lahan kosong sangat berbahaya. Sudah asapnya tidak baik, dan bisa beresiko kebakaran," katanya.