Waspada, Kasus Demam Berdarah di Sampang Meningkat Tajam
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang, Madura, mengalami lonjakan signifikan. Data Dinas Kesehatan Sampang mencatat sebanyak 510 kasus sepanjang tahun 2024, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 285 kasus.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sampang, Syamsul Hidayat, mengungkapkan bahwa mayoritas pasien yang terjangkit berada pada rentang usia 5 hingga 15 tahun. “Sebagian besar pasien berhasil sembuh setelah mendapatkan perawatan di RSUD,” ujarnya pada media dikutip Kamis 12 Desember 2024.
Dikatakan Syamsul Hidayat, bahwa lonjakan kasus DBD ini disebabkan oleh faktor cuaca serta pola hidup masyarakat yang kurang bersih. “Banyak lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya, sehingga menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak,” jelasnya.
Untuk menekan angka kasus, ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan gerakan 3M, yakni, menguras bak mandi secara rutin, menutup wadah penyimpanan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Data Dinas Kesehatan kasus DB tahun 2024. Yaitu, di Puskesmas Sreseh; 15 kasus, di Puskesmas Torjun; 52 kasus, di Puskesmas Kemuning; 62 kasus, di Puskesmas Banyuanyar; 99 kasus dan di Puskesmas Camplong; 25 kasus.
Selanjutnya di Puskesmas Tanjung; 11 kasus, Puskesmas Omben; 39 kasus, di Puskesmas Jragoan; 26 kasus, Puskesmas Kedungdung 6 kasus. Lalu di
Puskesmas Banjar; 17 kasus dan Puskesmas Jrengik; 12 kasus. Di Puskesmas Tambelangan; 3 kasus, di Puskesmas Banyuates; 8 kasus, di Puskesmas Bringkoning; 7 kasus.
Kemudian di Puskesmas Robatal; 5 kasus, di Puskesmas Karangpenang; 20 kasus, di Puskesmas Batulenger; 10 kasus, di Puskesmas Tamberuh Barat; 21 kasus serta di Puskesmas Ketapang; 13 kasus. Selanjutnya di Puskesmas Bunten Barat; 5 kasus, di Puskesmas Pangerengan; 53 kasus dan di Puskesmas Mandangin; 1 kasus.