Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia, 18-19 Februari
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi gelombang tinggi di perairan Kepulauan Sangihe, Talaud hingga Samudra Pasifik Utara Halmahera. Dikutip dari akun resmi Instagram @infobmkg dan Instagram @bmkgmaritim, kondisi gelombang mencapai empat meter akan berlangsung, hari ini hingga Senin, 18-19 Februari 2024 pukul 07.00 WIB. Pelaku atau penyedia jasa pelayaran diimbau perlu meningkatkan kewaspadaan.
Analisa BMKG menemukan pola angin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya gelombang air laut, berikut dampak aktifnya gelombang ekuator Rossby-Kelvin hingga adanya aktivitas Monsun Asia.
Dengan pola demikian wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan 4-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe," demikian penjelasannya.
Gelombang Sedang 1.25 - 2.5 Meter
Gelombang Sedang hingga Tinggi Mencapai 4 Meter
BMKG pun menghimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir untuk selalu waspada. Dengan kondisi tersebut, aktivitas masyarakat yang menggunakan perahu nelayan, tongkang, dan feri masuk dalam kategori risiko tinggi keselamatan pelayaran.
Adapun klasifikasinya meliputi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti kapal Kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
Advertisement