Waspada Gelombang Pasang di Daerah Pantai Pulau Jawa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan informasi peringatan dini terjadinya gelombang tinggi di 20 perairan Indonesia yang berlaku pada tanggal 3 hingga 5 April 2024.
Gelombang dengan ketinggian berkisar 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi melanda perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai.
Gelombang yang sama juga berpotensi melanda perairan barat Pulau Enggano hingga Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan.
Selain itu, gelombang tinggi juga berpotensi melanda perairan Kupang hingga Pulau Rotte, Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT, Laut Sulawesi, perairan Bitung Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian Utara, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, perairan Utara Halmahera, Laur Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.
BMKG menjelaskan kondisi itu dipicu pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6 hingga 20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar 4 hingga 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kupang hingga Pulau Rotte, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, dan Laut Maluku.
Waspada Rob
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menginformasikan, potensi gelombang tinggi terjadi pada fase mudik Idul Fitri 1445 Hijriah. "Perlu diwaspadai pada daerah pantai utara Pulau Jawa dan juga pada daerah pantai selatan diperkirakan akan mengalami gelombang pasang," demikian penjelasannya.
Sejumlah daerah rawan gangguan rob, di antaranya wilayah pesisir di Sukabumi, Jawa Barat, dan Pandeglang, Banten. Selain itu, kerawanan juga berpeluang terjadi di Semarang, Cirebon, Indramayu, Cilacap, Pacitan, dan Kebumen.
Masyarakat diimbau untuk memperhatikan waktu keberangkatan mudik maupun aktivitas melaut dengan memperhatikan penyampaian informasi melalui kanal resmi BMKG.
Advertisement