Waspada Gagal Ginjal Jika Anak Bergejala Kencing Berkurang
Belum habis pandemi COVID-19, Indonesia kini dilanda kasus baru. Penyakit gagal ginjal akut misterius yang banyak menyerang anak-anak. Hingga kini, belum diketahui pasti penyebab utama, meskipun berdasar sejumlah informasi diketahui akibat obat sirup yang mengandung etilen glikol (EG) di atas batas aman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menetapkan lima obat yang mengandung etilen glikol berlebih. Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Dr Erwin Astha Triyono mengaku belum diketahui pasti penyebab kasus yang ada di Jawa Timur.
Erwin Astha Triyono menyebut, ada beberapa ciri-ciri yang tampak pada anak yang menderita penyakit gagal ginjal, yang bisa menjadi perhatian para orang tua. Paling banyak adalah kencing yang berkurang.
"Urine atau kencing yang berkurang itu jadi kecurigaan kita. Ditambah dengan demam dan flu. Artinya, selama kita curiga itu kencingnya berkurang maka bisa segera periksa ke dokter," sebut dia, Jumat 21 Oktober 2022.
Begitu pula sebaliknya, ketika kencing normal tapi anak muncul flu dan demam diharap tetap segera memeriksakan ke dokter. "Jangan sampai nanti lanjut ke gejala anurine. Jadi saran saya sakit apa pun jangan diobati sendiri sebisa mungkin periksa ke dokter agar diketahui lebih awal," imbuh Erwin Astha Triyono.
Agar anak-anak tidak sakit, Erwin Astha Triyono berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga nutrisi serta menghindari kontak udara dingin yang dapat menyebabkan munculnya gejala flu dan sebagainya.
Advertisement