Waspada Flu Singapura, Ini Gejala dan Antisipasinya
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat ada 61 kasus Flu Singapura di Surabaya. Kendati cukup menyeramkan, namun masyarakat diharap tidak panik terhadap penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, Flu Singapura merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi strain Coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16 atau dikenal punya penyakit hand, foot, and mouth disease (HMFD).
Nanik menjelaskan, kasus ini dapat hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 7-10 hari.
Adapun gejala yang dapat muncul berupa demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi dan bagian dalam pipi, dan ruam yang biasanya di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat.
“Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Jadi segera datang dan berobat ke fasyankes,” ujar Nanik, Kamis 18 April 2024.
Untuk menghindari paparan virus tersebut, Nanik mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, tidak berbagi alat makan, termasuk penggunaan masker.
“Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam. Serta, rutin membersihkan dengan benar benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote TV,” sebutnya.
Apabila terjangkit, maka masyarakat dapat melakukan pengobatan dengan obat-obat sesuai gejala yang timbul. Namun, diharap cepat melakukan pemeriksaan ke fasyankes terdekat untuk penanganan yang cepat dan tepat.