Waspada Efek Sinar Matahari Bila Kulit Terpapar Terlalu Lama
Sinar matahari di pagi hari sangat baik bagi tubuh yaitu untuk mendapatkan sumber vitamin D baik untuk tulang dan vitamin E untuk kesehatan kulit. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, tubuh butuh asupan sinar matahari. Banyak orang yang berjemur sinar matahari alias caring. Tetapi ingat, bagi sebagaian orang, berlama-lama di bawah sinar matahari justru mendapatkan masalah.
Banyak orang kerap menjauhi sinar matahari karena berbagai alasan, mulai dari tidak mau kepanasan, takut muncul flek hitam di kulit atau membuat kulit kusam, hingga mencegah penuaan dini.
Padahal, sinar matahari tidak perlu dijauhi sepenuhnya. Hal ini karena efek sinar matahari, terutama sinar matahari pagi, sangatlah penting bagi kesehatan tubuh. Lagi pula, efek buruk sinar matahari biasanya baru muncul ketika Anda terlalu sering terpapar sinar matahari atau sering beraktivitas di bawah terik matahari dalam jangka panjang.
Efek Positif Sinar Matahari bagi Tubuh
Ditinjau dari sisi medis, pancaran sinar matahari memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh.
- Merangsang produksi vitamin D
Sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh sinar matahari tidak selalu berbahaya. Sinar matahari diketahui dapat merangsang produksi vitamin D yang merupakan nutrisi penting bagi kesehatan, terutama untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang.
Vitamin D juga diketahui penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari risiko terkena penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.
Untuk mendapatkan efek sinar matahari tersebut, Anda disarankan untuk berjemur di bawah sinar matahari sekitar pukul 09.00-10.00 pagi atau setelah pukul 16.00 sore selama kurang lebih 15-20 menit. Berjemurlah sebanyak 3 kali seminggu dan jangan lupa untuk memakai tabir surya dengan SPF minimal 35.
- Mendukung pengobatan beberapa penyakit
Berikut ini adalah beberapa macam penyakit yang bisa dicegah atau mungkin diobati dengan sinar matahari:
1. Rakitis
Penyakit ini menyebabkan tulang anak melunak karena tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Penyakit rakitis sering kali terjadi karena kekurangan vitamin D. Dengan bantuan paparan radiasi sinar UV dari sinar matahari, tubuh dapat merangsang vitamin D secara alami, sehingga penyakit rakitis pun dapat dicegah.
2. Vitiligo
Vitiligo merupakan penyakit kulit yang membuat warna kulit menjadi belang karena kurangnya pigmen kulit atau melanin. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa ditangani agar tidak menjadi semakin parah. Untuk menangani vitiligo, dokter dapat memberikan obat-obatan dan terapi sinar UV.
3. Psoriasis
Penyakit ini merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Psoriasis dapat membuat kulit menjadi bersisik, kering, dan mudah mengelupas. Orang yang memiliki psoriasis juga biasanya akan mudah berketombe dan mengalami gatal-gatal.
Psoriasis belum bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi pengobatan psoriasis dapat mengurangi gejala dan mencegah psoriasis agar tidak semakin parah. Penyakit ini bisa diobati dengan obat-obatan dan terapi sinar UV.
4. Lupus vulgaris
Penyakit ini juga disebut tuberkulosis kulit. Lupus vulgaris bisa menghasilkan borok besar pada wajah dan leher. Penyakit ini biasanya diobati dengan obat antituberkulosis dan terapi sinar ultraviolet B atau UVB.
5. Penyakit kuning pada bayi
Tak hanya baik untuk orang dewasa, sinar matahari juga baik untuk anak-anak dan bayi. Sinar matahari diketahui dapat mengatasi penyakit kuning pada bayi. Namun, saat hendak menjemur bayi, jangan lupa untuk memakaikan topi dan pakaian yang dapat melindungi tubuhnya, serta hindari berjemur terlalu lama. Batasi waktu berjemur hingga tidak lebih dari 10-15 menit.
Untuk bayi berusia di atas 6 bulan, Anda bisa memberikan tabir surya khusus anak saat hendak menjemurnya.
Efek Negatif Sinar Matahari bagi Tubuh
Di balik manfaatnya, paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan, seperti:
1. Kulit terbakar
Kulit bisa terbakar atau mengalami sunburn apabila terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari, biasanya ketika berjemur hingga lebih dari 15-30 menit. Untuk mencegah terjadinya efek buruk sinar matahari yang satu ini, Anda perlu menggunakan tabir surya dengan SPF 35 atau lebih sesuai dengan jenis dan kondisi kulit, serta memakai penutup kepala dan pakaian yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
2. Penuaan dini kulit
Tak hanya membakar kulit, kebiasaan terlalu sering berjemur di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini pada kulit. Hal ini bisa membuat kulit tampak kering dan kusam, serta muncul keriput dan bintik atau noda kehitaman.
3. Cedera mata
Terlalu lama berada di bawah sinar matahari juga dapat menyebabkan cedera pada mata. Hal ini dikarenakan sinar UV pada sinar matahari dapat merusak kornea mata, sehingga menyebabkan penglihatan menjadi buram. Paparan sinar matahari berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai gangguan mata lainnya, seperti katarak, degenerasi makula, dan kanker mata melanoma.
4. Kanker kulit
Efek sinar matahari yang berbahaya lainnya adalah menyebabkan kanker kulit. Ketika kulit terpapar sinar matahari berlebihan, sel-sel kulit akan cepat rusak. Dalam jangka panjang, sel-sel kulit yang sering terpapar sinar matahari juga berpotensi berubah menjadi sel kanker yang berbahaya.
Efek ini lebih berisiko terjadi pada orang yang sering berjemur di bawah terik matahari tanpa menggunakan tabir surya. Sinar matahari dalam jumlah yang tepat menyimpan berbagai manfaat yang penting bagi kesehatan tubuh. Namun, jika paparannya berlebihan, sinar matahari juga bisa memberikan efek yang berbahaya.
Cara Melindungi Diri dari Paparan Sinar Matahari Terlalu Lama
1. Gunakan Tabir Surya
Agar kulit tidak terkena efek terbakar sinar matahari secara langsung, maka dapat dicegah dengan menggunakan tabir surya atau biasa dikenal dengan sunscreen. Di dalam tabir surya terdapat kandungan SPF yakni sebuah lotion yang dapat diserap kulit sebelum paparan sinar jadi efek sinar matahari tidak sampai membakar kulit, akan tetapi lotion tersebut hanya melindungi dari sinar UVB.
Selain sunscreen, adapula cara untuk melindungi kulit yakni sunblock, jika beberapa orang berfikir sunscreen dan sunblock satu hal yang sama itu keliru, karena keduanya berbeda, bahwa sunblock sebagai tabir surya yang dapat menghalau serta memantulkan sinar matahari dari kulit, karena dalam sunblock terdapat kandungan titanium dioksida atau seng oksida, jadi lebih efektif melindungi kedua jenis sinar ultraviolet seperti UVA, dan UVB.
2. Mengenakan Pakaian Tertutup
Langkah untuk melindungi diri dari sengatan matahari bisa dihindari dengan cara mengenakan pakaian yang tertutup dari ujung kepala hingga kaki, tetapi tetap harus memperhatikan kesesuaiannya, karena ketika musim panas maka tidak bisa mengenakan pakaian yang tebal, juga pakaian berwarna gelap seperti warna hitam karena akan menyerap panas. Usahakan pula untuk menggunakan lengan panjang dan baju berlengan panjang juga untuk melindungi tubuh dari efek buruk sinar matahari.
3. Menggunakan Pelembap atau Krim Khusus
Ketika kulit sudah mengalami berbagai efek buruk dari sinar mataharai, seperti terbakar atau tanda-tanda penuaan, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan pelempab atau krim khusus agar kulit yang mengalami kerusakan akibat cahaya dapat lebih cepat pulih dan terhindar dari kerusakan berkelanjutan.
Jadi ada baiknya untuk menggunakan pelembap atau krim khusus yang memiliki kandungan centella asiatica, karena tanaman tersebut terbukti efektif dalam meredakan iritasi serta mampu memperbaiki lapisan kulit terluar dengan cara menggantikannya dengan kulit baru yang lebih sehat, juga berguna untuk mengatasi penuaan kulit dan mencegah kulit kendur.
Apabila Anda mengalami keluhan atau masalah kulit tertentu karena efek sinar matahari, misalnya kulit kering, kemerahan dan perih, atau muncul bercak kehitaman di kulit yang cepat meluas, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani.