Waspada Demografi 2019, Pakde Karwo Dukung Program Double Track
Laju pertumbuhan penduduk yang rendah di Jawa Timur mengindikasikan nilai produksi kerja yang lebih tinggi. Karena itu, pemetaan jumlah tenaga kerja dari pendidikan vokasional di Jawa Timur sangat penting guna menentukan strategi terhadap pendidikan vokasi.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, melihat hal itu, membuat berbagai kebijakan untuk mengubah kondisi ketenagakerjaan di Jawa Timur dengan tenaga kerja yang berasal dari pendidikan vokasi mengalami kenaikan. Bahkan kebijakan untuk pembangunan SDM berdaya saing dan mengoptimalkan pendidikan vokasi di tingkat SMK sudah dimulai sejak 2015.
"Jatim sudah masuk di Upper Middle Income yang trap-nya adalah SDM Vokasi, karena itu kita lakukan moratorium SMU di tahun 2015 kalau tidak kita semua bisa unskill semua," ujar pria yang akrab disapa Pakde Karwo ini, Selasa, 16 Oktober 2018.
Kebijakan itu diwujudkan dalam program Double Track Strategy dengan pendidikan non formal melalui SMK Mini, Balai Latihan Kerja (BLK) dan Madrasah Diniah. Dalam program tersebut, para siswa akan dibekali dengan keterampilan seperti Tata Boga, Kecantikan, hingga Teknik Elektro.
Selain itu, program Double Track Strategy juga digunakan untuk mengantisipasi bonus demografi tahun 2019 di Jawa Timur. Dimana pada tahun iti ada sekitar 69,60 persen penduduk berusia produktif. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan nasional yaitu sebesar 67,65 persen.
"Oleh sebab itu, pendidikan vokasi secara besar-besaran dilakukan agar SDM Jawa Timur mempunyai skill mumpuni dan siap kerja," pungkasnya. (amn)