Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Jatim Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda menginformasikan ancaman cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi di Jawa Timur, 14-20 September 2022.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.
Dari hasil analisis dinamika atmosfer Jatim, menunjukkan adanya pola siklonik di Laut Jawa yang menyebabkan konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.
Hal ini disebabkan aktifnya fenomena MJO (Madden Julian Oscillation), serta suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 ºC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
"Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan–awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es," kata Taufiq.
Dari hasil analisa, beberapa wilayah di Jatim perlu ekstra waspada. Di antaranya Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kota Blitar.
Selain itu ada juga Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Batu, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Pamekasan, Sampang dan Sumenep.
Untuk itu, ia berpesan kepada masyarakat untuk waspada dengan mengikuti informasi perubahan cuaca resmi dari BMKG. Termasuk melakukan upaya mitigasi bencana.