Waspada Corona, Warga Blokade Jalan Kampung
Selain Jalan Suroyo, Jalan dr Mohamad Saleh di Kota Probolinggo juga dijadikan kawasan tertib jaga jarak aman (physical distancing) terkait pandemi virus Corona (Covid-19). Bahkan langkah satgas Kota Probolinggo ini diikuti warga dengan menutup sejumlah jalan di kampung-kampung.
Jalan dr Mohamad Saleh ditutup Sabtu malam, 4 April 2020 mulai pukul 19.00-24.00. Blokade jalan tersebut kembali akan dilakukan pada Minggu malam ini, 5 April 2020. Tujuannya untuk mengurangi warga keluar rumah dan bergerombol di tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi wahana penuluran Covid-19.
“Kami mengajak warga menaati anjuran pemerintah agar berdiam diri di rumah daripada malam Minggu keluyuran dan bergerombol di mana-mana,” kata Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya, Minggu, 5 April 2020.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta, AKP Tavip Haryanto menambahkan, physical distancing dilakukan dengan memblokade ujung selatan Jalan dr Mohamad Saleh, tepatnya di depan RM Sumber Hidup. Sejumlah petugas pun berjaga-jaga di simpang tiga yang menjadi pertemuan Jalan dr Moh. Saleh dengan Jalan Panglima Sudirman itu.
“Syukurlah, warga yang keluyuran saat malam Minggu jauh berkurang dibandingkan sepekan lalu,” kata AKP Tavip.
Tidak hanya jalan protokol seperti Jalan Suroyo dan Jalan dr Mohamad Saleh yang diblokade. Warga di kampung pun melakukan upaya kawasan tertib phsysical distancing di sejumlah ruas jalan pada Sabtu tadi malam.
Sejumlah jalan kampung seperti Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Dahlia, Jalan Seruni, hingga Jalan Cempaka diblokade dan dijaga ketat warga setempat. Bahkan gang kecil kecil seperti Gang Quick Chicken di Kelurahan Sukabumi juga diblokade.
Di mulut Jalan Wijaya tampak warga menempelkan banner berbunyi “Mohon maaf, jalur masuk melalui Batalyon / Jalan Wijaya Kusuma, Giant, Dahlia untuk sementara ditutup.”
“Saya Sabtu malam hendak lewat Jalan Wijaya Kusuma, ternyata dijaga sejumlah warga, ada tentaranya juga. Akhirnya saya balik kucing,” kata Zakka Lazuardi, remaja asal Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo.
“Mudah-mudahan dengan penjagaan ketat hingga di kampung-kampung, merebaknya virus Corona bisa dicegah. Dan Kota Probolinggo aman selamanya,” kata Muhammad Nurwahyudi, warga Jalan Cempaka.
Jalan Pantura Disemprot Disinfektan
Di malam yang sama, Sabtu malam, arus lalu-lintas di jalan pantai utara (Pantura) Probolinggo sempat terhambat. Pemicunya, bukan karena warga melakukan blokade terhadap pengguna jalan yang melintasi jalan nasional penghubung Probolinggo-Situbondo itu.
“Sabtu malam kami melakukan penyemprotan disinfektan di jalan pantura mulai perbatasan Kota Probolinggo hingga Parsean,” kata Hari Kriswanto, anggota Satgas penanganan Covid-19.
Dikatakan selain penyemprotan jalan pantura, warga di sejumlah desa di Kecamatan Dringu juga melakukan physical distancing (blokade) di jalan masuk ke desanya masing-masing.
Dua armada mobil digerakkan bersama-sama. Satu mobil bergerak dari barat (batas kota) dan satu lagi dari timur hingga kedua mobil logistik penyemprotan itu bertemu di depan Kantor Camat Dringu.
Penyemprotan disinfektan di jalur pantura itu sempat memacetkan arus lalu-lintas. “Saya pikir ada kecelakaan lalu-lintas, ternyata ada penyemprotan jalan malam hari,” ujar Agus, warga Desa Dringu. (isa)