Waspada! Begini Dampak Buruk Kornea Mata yang Terinfeksi
Mata merupakan salah satu organ vital pada manusia. Memiliki mata sehat, manusia dapat melihat dengan sempurna. Karena itu, jika mata terganggu akan memengaruhi kualitas aktivitasnya sehari-hari. Baik ketika bekerja maupun menjalankan kegiatan lain.
Tahukah Anda, kornea mata bisa terganggu dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya? Dokter Dini Dharmawidiarini, SpM(K) spesialisas bidang Kornea, Lensa dan Bedah Refraksi RS Mata Undaan Surabaya memberikan ulasannya sebagai berikut.
Dokter yang menjabat Ketua Cornea Donation Center RS Mata Undaan itu menyebut, mayoritas kebutaan kornea di Indonesia diakibatkan karena infeksi. Baik diakibatkan oleh bakteri maupun jamur. Akibatnya, kornea tersebut harus diganti dengan kornea baru.
“Sebagian besar pasien yang saya tangani korneanya rusak karena infeksi bakteri dan jamur. Hal itu menyebabkan korneanya meleleh dan berlubang. Untuk mengatasinya harus diganti dengan kornea baru dari pendonor,” katanya.
Pelayanan di RS Mata Undaan
Dokter Dini menambahkan, pasien yang mengalami masalah tersebut bisa melakukan operasi transplantasi kornea. Di RS Mata Undaan sendiri terdapat layanan tersebut. Tak hanya itu, RS Mata Undaan memiliki Cornea Donation Center (CDC) yang menjadi wadah donor kornea.
Kornea yang bisa didonorkan merupakan milik orang yang sudah meninggal. Di mana sebelumnya pendonor itu sudah mendaftarkan diri menjadi calon donor dan hal tersebut telah diketahui sang ahli waris. Saat pendonor meninggal, ahli waris harus memberitahu pihak CDC RS Mata Undaan maksimal kurang dari enam jam. Agar kualitas kornea tetap prima.
“Pengambilan kornea kurang dari enam jam setelah pendonor meninggal. Hal itu ditujukan agar kualitas korneanya tetap bagus dan tidak rusak. Lalu kornea itu dimasukkan ke media penyimpanan khusus yang mampu bertahan hingga 14 hari,” paparnya.