Waspada! Bahaya Mengorek Telinga yang Sering Disepelekan
Menjaga kebersihan badan sangat penting bagi kesehatan. Salah satu yang sering dilakukan orang-orang membiasakan diri membersihkan liang telinga.
Namun tahukah Anda bahwa kebiasaan mengorek telinga (membersihkan liang telinga) dengan cotton bud atau korek kuping sebenarnya adalah tindakan yang berbahaya?
Mengorek telinga dapat berisiko menyebabkan terjadinya lubang pada gendang telinga, radang saluran telinga, infeksi telinga, bahkan ketulian. Berikut rangkuman Ngopibareng.id tentang bahaya mengorek telingga yang perlu Anda simak.
Bagian-bagian Penting dalam Telinga
Secara garis besar, telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Telinga luar (outer ear). Bagian ini berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara.
- Telinga tengah (middle ear). Bagian ini berfungsi untuk menghantarkan suara yang telah dikumpulkan dari daun telinga ke telinga bagian dalam.
- Telinga bagian dalam (inner ear). Bagian telinga dalam ini disebut juga dengan rongga labirin yang berfungsi untuk membantu menjaga keseimbangan tubuh dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat.
Fungsi Cairan Kuning dalam Telinga
Sebagian orang mengira jika cairan dalam telinga yang berwarna kuning atau earwax dianggap sebagai kotoran. Dan bahkan ada yang menganggap jika cairan tersebut menyebabkan rasa gatal yang ada di telinga. Namun sebenarnya hal tersebut keliru karena earwax atau cairan telinga berwarna kuning ini memiliki fungsi, seperti:
1. Mencegah infeksi
2. Melembapkan saluran telinga
3. Melindungi gendang telinga
Setiap orang menghasilkan jumlah dan jenis earwax yang berbeda-beda, tergantung dari faktor genetik dan mungkin kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Strukturnya yang lengket membuat benda-benda asing seperti polutan, serangga, kotoran, yang masuk ke dalam telinga terperangkap sehingga tidak mengganggu kerja telinga.
Cara yang Tidak Tepat dalam Membersihkan Telinga
1. Menggunakan cotton bud atau alat lain
Ada beberapa cara membersihkan telinga yang salah namun masih sering dilakukan banyak orang. Seperti, menggunakan cotton bud, pengorek telinga, bahkan penjepit rambut (bobby pins). Padahal, cara membersihkan telinga tersebut berbahaya bagi indra pendengaran. Bila digunakan terlalu dalam, cotton bud bahkan berisiko tersangkut di telinga.
Sebenarnya kotoran telinga memiliki mekanisme sendiri untuk keluar dari telinga tanpa harus dikorek menggunakan cotton bud, jari, bahkan penjempit rambut.
2. Terlalu sering membersihkan telinga
Telinga tidak perlu sering-sering dibersihkan. Sebab, kotoran telinga biasanya akan jatuh dan keluar dengan sendirinya. Selain itu, kotoran telinga juga mengandung zat asam yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Biasanya kotoran hanya perlu diangkat hanya jika menyebabkan masalah yang ditandai dengan:
-Telinga terasa sakit
-Sensasi penuh di telinga
-Telinga seperti berdenging
-Kotoran telinga berbau tidak sedap
-Pusing
-Batuk
3. Menggunakan ear candle
Membersihkan telinga menggunakan terapi ear candle yakni dengan menggunakan lilin untuk mengangkat earwax dan kotoran lain yang terdapat di dalam telinga. Mungkin cara ini terbilang jarang ditemui.
Cara yang dilakukan ialah terapis akan memasukkan ujung lilin ke dalam telinga dan menyalakan api di ujung lainnya. Dengan menggunakan api yang menyala, cara membersihkan telinga satu ini dinilai dapat menyedot kotoran – kotoran yang terdapat di telinga.
Meskipun perawatan ini diklaim memiliki manfaat untuk kesehatan, tetapi hingga saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa terapi ini efektif membersihkan kotoran telinga.
Bahaya Mengorek Telinga
1. Perdarahan
Mengorek telinga terlalu keras dan terlalu dalam juga akan menyebabkan dinding telinga luka dan mengalami perdarahan. Selain itu, terlalu dalam mengorek telinga dapat membuatnya trauma.
2. Kolaps
Seseorang yang merasakan gatal di tenggorokan saat tengah mengorek telinga atau mengalami batuk-batuk saat mengorek telinga ini merupakan reflek dari saraf pagus yang terdapat di dinding telinga. Saraf pagus membentang ke tenggorokan, dada hingga perut. Jika Anda sering mengalami hal tersebut, suatu saat Anda bisa merasakan kolaps.
3. Infeksi
Salah satu hal yang dapat terjadi karena terlalu sering mengorek telinga adalah infeksi. Biasanya infeksi yang terjadi akan terasa seperti bisul yang bernanah dan berada di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga tengah di belakang gendang.
Saat nanah semakin banyak, maka risiko gendang telinga pecah atau bocor akan semakin tinggi. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kualitas pendengaran menurun.
4. Gangguan Saraf
Terlalu sering mengorek telinga juga dapat membahayakan saraf facialis. Saraf facialis yang berada di belakang liang telinga akan terganggu. Saraf tersebut fungsinya menggerakkan otot wajah.
Pada dasarnya letak saraf tersebut dilindungi oleh tulang. Namun jika terjadi infeksi atau gangguan lain, saraf ini pun akan mendapat rangsangan. Akibatnya, wajah mungkin akan terasa kaku, sulit digerakkan, mencong dan mata tak bisa ditutup. Gangguan ini biasanya disebut sebagai kelumpuhan saraf facialis.
Cara Membersihkan Telinga yang Tepat
1. Gunakan tetes telinga
Menggunakan obat tetes telinga merupakan salah satu cara yang dapat membantu mengeluarkan kotoran telinga. Beberapa jenis tetes telinga di antaranya hidrogen peroksida atau sodium bikarbonat. Biasanya obat ini banyak dijual bebas di apotek atau toko obat. Namun bagi Anda yang memiliki kulit sensitif dan memiliki riwayat kelainan pada telinga, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
2. Memakai minyak zaitun atau baby oil
Penumpukan earwax dapat terjadi karena bagian dalam telinga yang terlalu kering. Anda dapat melembapkan bagian dalam telinga tersebut dengan menggunakan minyak zaitun atau baby oil. Cukup dengan meneteskan beberapa tetes minyak ke telinga yang bermasalah dan tunggu kira-kira lima menit.
Penggunaan minyak zaitun dinilai jarang menyebabkan alergi atau iritasi, tetapi membutuhkan waktu lama untuk earwax yang mengeras menjadi lunak lalu keluar dengan sendirinya.
3. Melakukan pemeriksaan telinga rutin ke dokter THT
Cara membersihkan telinga terbaik sebenarnya dengan mengunjungi dokter THT untuk mendapatkan pembersihan telinga profesional. Atau jika Anda tidak sengaja melukai telinga dengan cotton bud dan merasa sakit pada bagian dalam telinga, maka Anda disarankan harus segera memeriksakannya ke dokter.
Pasalnya, gangguan pendengaran berkembang secara bertahap, sehingga Anda perlu memastikan kondisi telinga dalam keadaan sehat setiap waktu. Secara umum, periksakan telinga ke dokter THT secara rutin setidaknya sebulan sekali atau sesuai dengan instruksi dokter. Pemeriksaan ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih lagi saat usia mulai menua.
Advertisement