Waspada Badai Ekonomi Menyusul Gempa dan Tsunami di Palu
Perekonomian provinsi Sulawesi Tengah dipastikan sangat terdampak akibat gempa bumi dan tsunami yang menimpa Palu dan Donggala. Kebangkitan perekonomian tidak akan cepat tanpa kesadaran masyarakat untuk bangkit kembali.
"Pemulihan perekonomian di Donggala dan Palu memerlukan waktu yang tak sebentar," kata salah satu ahli ekonomi Tim Prabowo-Sandiaga, Indra Uno, saat diskusi di Media Center Prabowo-Sandi.
Bantuan yang diberikan kepada para korban bencana harus dilakukan secara berkelanjutan. Dan yang paling terpenting, bagaimana para korban selamat dapat kembali memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, katanya.
"Kalau di Palu, penduduknya sekitar 300.000. Dan setelah bencana alam, tentunya mereka juga terdampak bencana ekonomi. Harus waspada karena mereka kehilangan mata pencahariannya dalam waktu tidak sebentar," kata Indra Uno.
Abang kandung calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, ini menegaskan, selain bantuan kebutuhan pokok, masyarakat yang terdampak bencana itu juga membutuhkan bantuan pendampingan agar segera mampu menjalankan perekonomian di daerahnya secara mandiri.
"Mereka perlu ditopang bantuan dalam beberapa waktu. Dan harus diberikan terus hingga mereka mampu mandiri menjalankan ekonomi di atas kakinya sendiri," katanya.
Ia juga berharap, kegiatan ekonomi baik yang berskala makro maupun mikro harus terus diperhatikan pengelolaannya.
"Mereka perlu disokong 100 persen. Misalnya, pasar-pasar yang sudah mulai beraktivitas perlu pasokan bahan pokok dengan harga stabil dan terjangkau. Ini yang harus diperhatikan," katanya.
Bila harga-harga tidak terjangkau itu menjadi masalah baru lagi di sana. Dua hal ini harus senantiasa menjadi pokok dan fokus pengelolaan management secara keseluruhan," kata dia. (ant)