Aisyah Jual Buah Kerai di Banyuwangi, Dibayar Pakai Uang Palsu
Masyarakat Banyuwangi harus mewaspadai pelaku peredaran uang palsu. Aisyah, 60 tahun, warga Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat Banyuwangi sudah menjadi korbannya. Perempuan penjual buah Kerai ini didatangi pembeli. Mereka membayar buah Kerai dengan menggunakan uang pecahan Rp100 ribu yang diduga kuat palsu.
Peristiwa itu dialami Aisyah pada Senin, 27 April 2020. Sekitar pukul 12.30 WIB, nenek ini kedatangan dua orang yang mengendarai sepeda motor. Motor itu berhenti tepat di depan bidaknya.
"Yang perempuan turun dan langsung menanyakan harga Kerai. Sedangkan yang laki-laki tetap di atas sepeda motor. Umurnya kurang lebih seumuran saya," kata Aisyah.
Perempuan itu langsung mengambil tiga buah kerai berukuran kecil. Oleh Aisyah dihargai Rp25 ribu. Tanpa menawar perempuan itu langsung menyodorkan uang pecahan Rp100 ribu dengan posisi dilipat.
"Saya tidak memeriksanya dan langsung saya beri kembalian sebesar Rp75 ribu. Setelah itu dia bergegas pergi," jelas Aisyah.
Setela perempuan itu pergi, Aisyah memeriksa uang yang diberikan pembeli tadi. Saat itu dia baru sadar kalau uang tersebut tidak asli. Sebab secara kasat mata, uang itu tampak seperti uang mainan atau uang yang dicetak dengan printer.
"Saya langsung meminta keponakan saya mengejar. Tapi sudah terlambat orangnya sudah menghilang," tegasnya dengan wajah sedih.
Aisyah mengaku sama sekali tidak menaruh curiga pada pelaku. Sebab usia perempuan itu tergolong tua. Sehingga dia tidak memeriksa dengan teliti uang yang diberikan.
"Kalau orangnya masih muda mungkin saya lebih waspada. Tapi ini menjadi pelajaran buat saya," ungkapnya.