Waskita Karya Dipercaya Kerjakan Renovasi Bandara Juanda
PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mendapatkan kepercayaan untuk menggarap proyek baru berupa pengembangan Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya. Total nilai proyek mencapai Rp685.500.000.000.
President Director PT Waskita Karya (Persero) Tbk., I Gusti Ngurah Putra, menjelaskan lebih detail lingkup proyek tersebut yang meliputi pembangunan terminal baru seluas 30.000 m2 di sebelah utara T 1 Eksisting. Kemudian, renovasi terminal eksisting seluas 60.000 m2 termasuk perluasan koridor airside serta Perluasan Lahan Parkir dan Beautifikasi Toll Gate.
’’Proyek ini digarap sendiri oleh PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, dengan dibantu oleh beberapa subkontraktor spesialis seperti Konstruksi Baja, Plafond Metal, Baggage Handling System, Travelator, dan Elektronika Bandara,’’ ujar Gusti di Jakarta, dalam rilis yang diterima Ngopibareng.id, Jumat (5/7/2019)
Adapun tender dilaksanakan secara terbatas, dimana hanya kontraktor yang terdaftar di dalam VMS PT Angkasa Pura I dan memenuhi kualifikasi yang diundang. Pelaksanaan proyek ditargetkan selama 12 bulan.
’’Jika pelaksanaan pekerjaan dimulai Juli 2019, maka ditargetkan selesai pada Juni 2020,’’ ujarnya.
Perluasan Terminal 1 Bandara Juanda, sebagaimana diungkapkan General Manager Angkasa Pura 1, Heru Prasetyo, akan difungsikan untuk Terminal Umroh. Dengan demikian bermanfaat untuk menyediakan fasilitas kepada jamaah yang lebih nyaman, dan juga untuk penambahan kapasitas jumlah penumpang yang sudah mencapai 15 juta pax/tahun.
Sedangkan renovasi T1 berfungsi untuk mengumpulkan Terminal Keberangkatan di sisi kiri dan Terminal kedatangan di sisi kanan, serta meremajakan tampilan interior. Renovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara sehingga diharapkan bisa mengantisipasi proyeksi peningkatan jumlah penumpang di tahun mendatang.
Dengan demikian, dalam perluasan terminal dibutuhkan juga perluasan area parkir sebagai sarana pendukung.
Meski ada pekerjaan perluasan bandara, Heru memastikan operasional bandara tetap bisa berjalan seperti biasa. Pihaknya juga sudah membuat metode tahapan renovasi T1 dengan membagi dalam lima tahap sehingga tidak sampai menggangu operasional.
Heru tak memungkiri jika selama pelaksanaan renovasi, level of service akan turun. Akan tetapi pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyiapkan flow penumpang, baik untuk keberangkatan atau kedatangan termasuk bagi penyandang difabilitas.
’’Kami harapkan pelayanan terhadap pengguna jasa bandara selama proses renovasi tetap optimal,’’ ucapnya. (*)
Advertisement