Waskita Batal Terbitkan Obligasi Rp3,5 Triliun Tahun Ini
PT Waskita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100) membatalkan penerbitan obligasi senilai Rp 3,5 triliun di tahun ini.
"Kami hold, mungkin tahun depan," kata Direktur Keuangan WSKT Haris Gunawan dikutip Kontan, Senin, 7 Oktober 2019.
Padahal lewat prospektus yang disampaikan ke publik pada Jumat, 6 September 2019 lalu, WSKT berencana menerbitkan obligasi tersebut dalam dua tenor yaitu tiga tahun dan lima tahun. WSKT sebelumnya juga menjadwalkan penawaran umum pada 25 September 2019.
Sayangnya, Haris belum mau membeberkan soal alasan pembatalan penerbitan surat utang tersebut. "Nanti kami koordinasikan dengan underwriter dulu," kata dia.
Dalam aksi korporasi tersebut, WSKT telah menunjuk enam penjamin pelaksana emisi yaitu PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Indo Premier Sekuritas.
Obligasi yang batal diterbitkan tersebut sejatinya merupakan rangkaian Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2019. Obligasi ini sudah mendapatkan peringkat A- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Rencananya, WSKT akan menggunakan dana hasil obligasi tersebut untuk pembangunan transmisi 500 KV di Sumatera, pekerjaan konstruksi bangunan sipil, gedung, serta engineering, procurement and construction (EPC).
Sementara itu, dalam laporan keuangan, penerbitan obligasi akan tercatat pada pos liabilitas atau utang. Pada semester I-2019, WSKT tercatat memiliki utang obligasi jangka pendek sebesar Rp 747 miliar dan utang obligasi jangka panjang sebesar Rp12,95 triliun.
Sementara itu, total utang perusahaan ini mencapai Rp103,79 triliun. Jumlah tersebut naik 8,6 persen bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2018.
Asal tahu saja, bulan September 2019 lalu, Moody's Investors Service mengungkapkan Waskita termasuk perusahaan pelat merah yang masuk dalam kategori risiko utang mengkhawatirkan. Moody's mencatat rasio utang WSKT terhadap ekuitas mencapai 359,1 persen. Adapun nilai ekuitas WSKT pada semester I-2019 tercatat Rp28,85 triliun.
Dari hasil penelitian tersebut, Haris mengatakan, WSKT akan mengandalkan kas masuk dari piutang beberapa proyek untuk menjaga kondisi keuangan tetap sehat. Kondisi gearing ratio WSKT saat ini 2,7 kali. Dengan strategi tersebut, Haris menargetkan gearing ratio sampai akhir tahun ini bisa di level 2,3 kali.
Pada kuartal IV-2019, WSKT menargetkan menerima pencairan proyek turnkey sebesar Rp21,5 triliun. Tahun ini Waskita sebenarnya menargetkan penerimaan pencairan turnkey sebanyak Rp26 triliun. Sebesar Rp 4,5 triliun sudah direalisasikan oleh Waskita antara lain berasal dari proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Perusahaan ini juga sedang menunggu pembayaran proyek turnkey Jakarta-Cikampek Elevated II dengan nilai proyek Rp4,5 triliun. Proyek ini direncanakan selesai pada Oktober 2019 dan dioperasikan pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.