Wasit Tarkam Mojokerto Dikeroyok, PSSI Jatim Minta Laporan Askab
Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jawa Timur masih mendalami peristiwa pemukulan terhadap wasit yang memimpin laga antar kampung (tarkam) antara tim Pandawa Sidoarjo melawan tim Cobra Curahmalang Jombang di Lapangan Desa Watesumpak, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jumat 9 Juni 2023.
Sekretaris PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini mengatakan, bahwa saat ini pihaknya masih menunggu laporan resmi dari Askab PSSI Mojokerto terkait kronologi dalam laga tersebut.
Namun, sesuai aturan dalam Statuta PSSI tidak ada aturan terkait pertandingan tarkam. "Dalam statuta tidak ada," ungkap Ririn kepada Ngopibareng.id, Sabtu 10 Juni 2023.
Hanya saja, dalam Statuta PSSI tertulis seluruh kompetisi sepak bola menjadi tanggung jawab PSSI sesuai tingkatan mulai nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota.
Apabila ada agenda sepak bola yang dianggap dapat menimbulkan hal-hal negatif PSSI bisa memberhentikan kegiatan tersebut. "Kami masih cek masalah ini, kita harus pastikan apakah kompetisi liar atau diketahui oleh askab. Kalau diketahui dan mendapat rekomendasi kan harus sesuai statuta. Kalau tidak maka bukan jadi tanggung jawab PSSI," pungkasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, pertandingan sepakbola di Mojokerto berlangsung ricuh. Peristiwa itu terjadi di laga antara Klub Pandawa dari Sidoarjo melawan Klub Cobra dari Curahmalang Jombang di Stadion Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, pada Jumat 9 Juni 2023, sore.
Video kericuhan itu viral di medsos. Rekaman berdurasi 0.21 detik itu memperlihatkan wasit dikejar-kejar dan dipukuli oleh para penonton.
Kapolsek Trowulan Kompol Imam Mahmudi mengatakan, penyebab para supporter menghajar hakim garis lantaran tidak puas dengan keputusannya. "Selisih paham antar pendukung, sudah selesai. Tadi kita selesaikan antara kedua belah pihak sepakat untuk menandatangani pernyataan selesai (damai)," katanya.
Tak berselang lama, kemudian terjadi gesekan lagi antara suporter dan pemain kedua kesebelasan. Mereka terlibat cekcok sehingga situasi kian memanas. “Mungkin ada kata-kata yang tidak pas. Akhirnya salah satu pemain dari Pandawa sedikit lepas kontrol,” terang Imam.
Advertisement