Wasiat Ibnu Arabi: Jangan Kau Tolak Orang Meminta
Pesan-pesan kebaikan untuk kemanusiaan pun ditekankan para sufi zaman dulu. Mereka tak hanya melulu memberikan petuah untuk berdeka-dekat pada Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT) semata-mata.
Ibnu Arabi lahir di Mursia, Andalusia pada 28 Juli 1165 dan wafat pada 10 November 1240 M. Para sufi memberinya gelar Al-Syaikh Al Akbar (Guru ter-Besar). Gagasannya yang paling terkenal adalah "Wahdah al-Wujud", Kesatuan Eksistensi. Sebuah teori paling kontroversial.
Karyanya yang paling terkenal, antara lain: Al-Futuhat al-Makiyyah", "Fushush al-Hikam" dan "Tarjuman al-Asywaq".
Demikian KH Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Dar al-Quran, Arjawinangun, Cirebon menyampaikan pesannya.
"Hampir semua karyanya yang lebih dari seratus itu berbicara tentang wacana-wacana tingkat tinggi dalam bidang Tasawuf Falsafi, atau mungkin kita bisa menyebutnya Neoplatonisme," tutur karib Gus Dur ini.
Menjelang pulang, Ibn Arabi menyampaikan pesan penting. Beberapa di antaranya :
عم برحمتك وشفقتك جميع الحيوان والمخلوقين
إذا أنفقت فلا ترد سائلا ولو بكلمة طيبة
وألقه طلق الوجه مسرورا به فانك انما تلقي الله
ان لله حقا علي كل مؤمن في معاملة كل أحد من خلق الله علي الإطلاق من كل صنف
من ملك وجان وانسان وحيوان ونبات ومعدن وجماد ومؤمن وغير مؤمن
افعل الخير ولاتبال فيمن تفعله تكن أنت أهلا له
ولتأت كل صفة محمودة من حيث ماهي مكارم الأخلاق تتحلي بها
لاتكن لعانا ولاسبابا ولاسخابا
"Sebarkan kasih sayangmu kepada semua binatang dan seluruh ciptaan Allah.
Bila kau bersedekah, jangan kau tolak orang yang meminta, meski dengan ucapan yang baik. Eskpresikan keceriaan dan kegembiraan padanya. Karena engkau akan menemui Allah. Dia berhak atas setiap orang yang percaya kepada-Nya untuk memperlakukan ciptaan Allah, siapapun dan semuanya : malaikat, jin, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, sumberdaya alam, benda-benda, dan orang yang beriman maupun yang tidak beriman.
Lakukan kebaikan, karena ia baik. Tak peduli terhadap siapapun, kau niscaya menjadi orang baik. Lakukanlah setiap sifat yang terpuji yang merupakan akhlak mulia itu. Indahka pribadimu dengan itu. Kau jadi indah.
Janganlah kamu jadi tukang mengutuk, mencaci-maki atau bicara kasar.
24.07.2020
KH Husein Muhammad