Wasiat Henky Solaiman Ingin Dikremasi dan Dilarung ke Laut
Aktor Verdi Solaiman, putra Henky Solaiman, menceritakan kondisi sang ayah yang tak stabil setelah menjalani operasi kanker usus pada Maret 2020.
Pria 78 tahun itu berjuang melawan kanker usus serta penyakit komplikasi cukup parah hingga menyerang jantungnya.
Henky Solaiman sudah beberapa kali berpamitan kepada keluarga sebelum wafat, pada Jumat 15 Mei 2020 pukul 16.40 WIB.
"Papa mengidap kanker usus dari beberapa bulan lalu dan saat Maret kemarin operasi. Kondisi beliau tidak stabil, naik turun dan sempat kritis, tapi beliau ingin terlihat sehat. Beberapa kali papa pamit kepada keluarga. Kita keluarga udah ikhlas," ungkap Verdi Solaiman.
Lebih lanjut, Verdi Solaiman juga mengucapkan terima kasih kepada petugas medis yang merawat papanya serta para pendonor darah. Sebelumnya, Henky Solaiman membutuhkan transfusi darah golongan AB positif karena mengalami pendarahan pasca operasi.
"Saya juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada dokter dan perawat. Dan terima kasih banget sama para pendonor waktu papa butuh darah. Enggak cuma dari kita kenal, tapi juga dari orang asing. Banyak yang sayang sama papa," tutur Verdi Solaiman.
Jenazah Henky Solaiman masih disemayamkan di Rumah Duka RS Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Rencananya, jenazah pemeran Wak Sain di sinetron Dunia Terbalik yang tayang setiap hari di RCTI ini akan dikremasi, pada Minggu 17 Mei 2020.
Verdi Solaiman menceritakan bahwa papanya berpesan agar abu jenazahnya dikremasi dan dilarung ke laut. Henky Solaiman ingin jenazahnya bebas dan tak dikubur dalam tanah.
"Papa dari dulu saat saya masih SMA, papa sudah sering ngomong kalau sudah tiba waktunya, papa penginnya dikremasi dan abunya dibuang ke laut. Karena sudah lama bicaranya, maka kami akan wujudkan keinginan papa. Beliau lebih suka bebas di laut lepas. Beliau orangnya tidak betah diam. Mungkin kalau di laut dia lebih bisa kemana-mana," terang Verdi Solaiman.
Tak hanya itu, Verdi Solaiman juga mengungkapkan sosok sang ayah di matanya semasa hidup. "Orangnya jahil, saya yang sering di naikin papa. Papa orangnya positif banget, selalu bersyukur dan selalu berserah kepada Tuhan. Buat saya indah banget ya," pungkasnya.
Advertisement